Hillary Clinton Calonkan Diri Jadi Presiden AS

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 13 April 2015 | 03:12 WIB
Hillary Clinton Calonkan Diri Jadi Presiden AS
Politisi Partai Demokrat Hillary Clinton. (Reuters/Joshua Lott)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi partai demokrat Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, menyatakan siap maju sebagai kandidat dalam pemilihan presiden AS tahun 2016. Pernyataan itu ia sampaikan bersamaan dengan peresmian pembukaan kampanyenya sebagai salah satu kandidat orang nomor satu di negeri Paman Sam, hari Minggu (12/4/2015).

"Orang Amerika kebanyakan membutuhkan seorang juara. Saya ingin menjadi juara tersebut," kata istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu dalam sebuah video yang dirilis di internet.

"Rakyat Amerika telah berhasil bangkit dari masa ekonomi sulit, namun kebijakan yang ada masih berpihak bagi mereka yang di atas," katanya lagi.

Hillary, yang kalah dari Barack Obama dalam konvensi Partai Demokrat tahun 2008 silam dijadwalkan akan berkunjung ke Iowa dalam waktu dekat, negara bagian tempat digelarnya kampanye perdana pada awal 2016 mendatang.

"Sudah resmi. Hillary maju sebagai kandidat presiden," kata salah satu ajudan Hillary, John Podesta.

"Ia memulai langkahnya di Iowa, untuk mulai berbicara langsung dengan para calon pemilih. Akan ada sebuah acara pembukaan formal bulan depan," lanjut John.

Dalam kampanyenya, Perempuan bernama lengkap Hillary Rodham Clinton ini akan menekankan rencananya menyelesaikan ketimpangan ekonomi.

Namun, tak berarti Hillary tak punya hambatan sekalipun. Tantangan terbesar Hillary adalah bagaimana caranya menunjukkan sikap membumi terhadap para pemilih kelas menengah ke bawah.

Banyak kritikus yang menyebut Hillary jarang membaur dengan rakyat selama beberapa dekade selama menjadi ibu negara, senator AS, dan menteri luar negeri.

Kendati demikian, dalam sebuah memo dari manajer kampanye Hillary, Robby Mook, disebutkan bahwa Hillary tidak akan menggembar-gemborkan soal dirinya, melainkan tentang "warga Amerika kebanyakan".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI