Menlu: Pemerintah Tak Akan Paksa WNI yang Bertahan di Yaman

Esti Utami Suara.Com
Sabtu, 11 April 2015 | 14:21 WIB
Menlu: Pemerintah Tak Akan Paksa WNI yang Bertahan di Yaman
Menlu Retno Marsudi. (Antara/Andika Wahyu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, masih ada 218 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini masih berada di Yaman yang sedang dilanda konflik.

"Pemerintah sudah berhasil mengevakuasi 993 WNI di Yaman," katanya kepada Antara di sela pengukuhan Prof Dr Makarim Wibisono MA-IS MA sebagai Guru Besar di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Sabtu (11/4/2015).

Dan hingga Jumat (10/4/2015) tercatat sudah ada 775 WNI yang tiba di Indonesia, sehingga di Yaman saat ini masih ada 218 WNI yang akan dipulangkan secara bertahap.

"Mereka dipulangkan pada Sabtu (11/4), Senin (13/4), dan Selasa (14/4)," katanya di sela acara yang juga dihadiri sejumlah mantan Menlu, di antaranya Alwi Shihab dan Hasan Wirajuda itu.

Selain itu, pihaknya juga sudah mengirimkan pesawat TNI AU ke Yaman. "Insya-Allah akan datang ke Tanah Air pada Senin dengan mengangkut 90-100 WNI," katanya.

Ia mengakui ada juga WNI yang tidak dapat dievakuasi karena berbagai penyebab, seperti tingkat keamanan di wilayahnya, kendala transportasi, dan yang bersangkutan memang tidak mau kembali ke Tanah Air.

Ia menyebut di wilayah Aden (Yaman Selatan) yang ada 17 WNI di sana, tapi karena kondisi keamanannya sangat rawan maka mereka belum bisa dievakuasi. Atau, WNI yang berada di wilayah timur dari Yaman.

"WNI kita ada di dua daerah di wilayah timur, tapi kita terkendala dengan transportasi, karena itu kita evakuasi bertahap," katanya.

Menurut dia, pemerintah akan berusaha terus melakukan evakuasi WNI, karena negara memang berkewajiban menjamin keselamatan warga negaranya.

"Tapi, kita nggak akan memaksa kalau yang bersangkutan tidak mau. Yang jelas, kita akan berusaha memberi pengertian terkait keselamatannya," katanya. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI