Sebut Ketua DPRD Maluku Diringkus KPK, Eva Minta Maaf

Sabtu, 11 April 2015 | 09:45 WIB
Sebut Ketua DPRD Maluku Diringkus KPK, Eva Minta Maaf
Joko Widodo (Jokowi) dan Eva Kusuma Sundari. (Twitter @evndari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari meminta maaf di depan publik. Sebab Eva sempat menyebutkan Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae diringkus KPK dalam operasi tangkap tangan di Hotel Sanur Bali.

"Saya mendapat informasi dari teman-teman di Bali kalau yang memberikan pernyataan ke media ini juga telah meminta maaf ke Ketua DPRD Maluku. Jadi pemberitaan yang disampaikan media nasional itu sudah diklarifikasi dan sudah selesai," kata Wakil Ketua DPRD Maluku, Richard Rahakbauw di Ambon, Sabtu.

Karena sebenarnya yang ditangkap petugas KPK adalah Adriansyah, anggota komisi IV DPR-RI asal daerah pemilihan Kalimantan Selatan (Kalsel). Richard juga menegaskan kalau Ketua DPRD Maluku tidak akan melaporkan persoalan ini kepada Megawati.

"Saya juga sudah berkoordinasi dengan Ketua DPRD Maluku dan dijelaskan kalau dirinya bersama para ketua DPD PDI Perjuangan dari provinsi lain sedang bersilaturahim dengan ketua umum Megawati Soekarno Putri yang terpilih secara aklamasi untuk periode lima tahun ke depan," katanya.

Beredarnya pemberitaan Edwin Huwae yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku ini tertangkap KPK saat operasi tangkap tangan disampaikan salah satu kader PDIP dari tingkat dewan pengurus pusat, Eva Sundari. Informasi yang beredar, OTT terjadi di sebuah hotel di Sanur, Bali. Di kawasan yang sama saat Kongres IV PDI Perjuangan dan politisi PDI-P Eva Kusuma Sundari mengatakan, kader PDIP yang tertangkap dalam OTT KPK tersebut adalah EH, asal Maluku.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae menjelaskan keluarga maupun kader partai merasa kecewa dan sangat dirugikan dengan pemberitaan seperti ini. Apalagi yang menjadi narasumber dalam pemberitaan miring itu adalah kader partai dari tingkat pusat.

"Yang jelas saya merasa kecewa dan dirugikan serta dizolimi dengan pemberitaan yang tidak benar seperti ini," ujar Edwin. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI