Perjalanan Politik Adriansyah sampai Akhirnya Ditangkap KPK
Siswanto Suara.Com
Jum'at, 10 April 2015 | 16:30 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Siapakah Adriansyah? Dari penelusuran, Adriansyah pernah tersandung dugaan penerimaan gratifikasi izin pertambangan pada saat menjadi bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada 2006.
Presiden Susilo Yudhoyono ketika itu mengeluarkan surat izin pemeriksaan Adriansyah kepada Polri.
Saat itu, dia lepas dari jerat hukum dan bisa melenggang ke DPR untuk masa jabatan 2014-2019 di Komisi IV DPR yang membidangi pertanian dan kehutanan.
Adriansyah terlahir di Ampah, Kalimantan Selatan, pada 7 Oktober 1954, meniti karir politiknya melalui jalur kepemudaan, yaitu Angkatan Muda Pembaruan Indonesia, yang berafiliasi ke Golkar. Di AMPI, dia menjadi ketua AMPI Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Satu demi satu tangga karir politik ia tapaki sampai akhirnya menjadi bupati Tanah Laut, untuk dua periode bersambungan, 2003-2008 dan 2008-2013. Ia juga menjadi ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan.
Dikutip dari Antara, pada 2014, Polri membaui indikasi “permainan” dia dengan seorang pejabat Kota Banjarmasin terkait izin tambang batu bara bagi perusahaan.
Sampai Kamis malam kemarin, saat Hotel Grand Inna Sanur Beach Hotel, Bali, tempat Kongres IV PDI Perjuangan digelar dengan hasil pokok Megawati Soekarnoputri memimpin kembali partai penguasa itu, Adriansyah diduga mencoba mencari peruntungan.
Tapi, penyidik KPK dengan caranya bisa menangkap tangan Adriansyah. Lembar-lembar dolar Singapura yang tidak tertampung dalam genggaman tangan menjadi bukti.
BERITA TERKAIT
PDI Perjuangan Tantang Pemerintah Terbitkan Perppu Soal Perampasan Aset
24 November 2024 | 18:33 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI