Suara.com - Seorang pakar penerbangan melontarkan pandangannya terkait tragedi pesawat Germanwings 9525 yang terjadi pada tanggal 24 Maret silam. Sang pakar menduga, Andreas Lubitz, kopilot pesawat yang dituding sengaja menabrakkan pesawatnya, bukanlah orang yang bertanggungjawab.
Matt Andersson, direktur Indigo Aerospace, kepada Financial Times mengatakan bahwa ada kemungkinan pesawat diretas sebelum menabrak gunung.
"Itu bisa saja terjadi karena beberapa kasus, termasuk peretasan elektronik dari luar ke sistem kendali dan navigasi pesawat melalui malware atau electromagnetic interceptori," kata Matt.
"Ini salah satu alasan mengapa pesawat militer dan kepala negara pada umumnya dipasangi dengan tameng dan alat perlindungan tambahan, sedangkan pesawat sipil tidak," lanjutnya.
"Publik harus menanti penyelidikan dengan sabar keselamatan udara berlapis, namun di saat yang sama harus mempertahankan independensi pemeriksaan berdasarkan hipotesis awal," ujarnya.
Penyelidikan kecelakaan dikritik lantaran langsung menuding siapa pihak yang bertanggung jawab sebelum penyelidikan usai. (Metro)