Suara.com - Rudi Ricardo mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan pelaksanaan rekonstruksi "penyusupan" Mario akan dilakukan di Bandara SSK II.
"Waktunya saya tidak bisa jawab sekarang, karena kita masih lakukan pemeriksaan terhadap Mario. Kita mau tahu apakah keterangannya tetap atau berubah," katanya.
Menurut dia, ada hal lainnya yang menjadi pertimbangan belum dapat dipastikan waktu pelaksanaan rekonstruksi karena penyidik masih berusaha memastikan agar prosesnya tidak mengganggu jadwal penerbangan yang ada di bandara tersebut. Saat ini, lanjutnya, Mario masih berada di salah satu ruang bandara dan tidak siap untuk bertemu dengan wartawan.
"Kita tidak menghalangi teman-teman media untuk bertemu dengan Mario. Akan tetapi Mario sendiri yang tidak siap untuk bertemu dengan rekan media," katanya.
Aksi nekat Mario Steven Ambarita menghebohkan publik pada Selasa lalu (7/4/2015), setelah pria berusia 21 tahun itu membobol keamanan ketat Bandara SSK II Pekanbaru untuk masuk ke ruang roda belakang pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta.
Pria berusia 21 tahun asal Desa Bagan Batu Kecamatan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau itu menjadi penumpang gelap dan sempat terbang lebih dari satu jam hingga pesawat mendarat lagi di Bandara Soekarno-Hatta. (Antara)