Kronologis Pemukulan Anggota DPR Saat Rapat dengan Menteri ESDM

Kamis, 09 April 2015 | 15:57 WIB
Kronologis Pemukulan Anggota DPR Saat  Rapat dengan Menteri ESDM
Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Demokrat Mulyadi [dok. pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Demokrat Mulyadi menjelaskan kronologis kasus kekerasan di tengah rapat kerja Komisi VII dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di gedung DPR. Dia mengatakan pada Rabu (8/4/2015) sore kemarin, dirinya tidak membalas bogem mentah yang dilayangkan anggota Komisi VII dari PPP Mustofa Assegaf.

‎"Perlu saya lusurkan, karena ada yang mengatakan kami adu jotos. Ini pemukulan secara tiba-tiba, saya tidak melakukan pemukulan apa-apa, meskipun saya bisa melakukan pemukulan balik, tetapi saya tidak mau melakukan," kata Mulyadi dalam konferensi pers di ruangan Fraksi Demokrat, lantai 9, DPR, Kamis (9/4/2015).

Menurut Mulyadi kejadian itu bermula ketika dirinya selaku pimpinan sidang Komisi VII ‎memberi waktu anggota dewan menyampaikan pertanyaan usai Menteri ESDM memberikan keterangan.

Mulyadi menambahkan Mustofa Assegaf mendapatkan kesempatan pertama untuk bertanya.

Mustofa bicara panjang lebar. Ia menghabiskan waktu sekitar 10 menit, padahal, kata Mulyadi, tata tertib rapat mengatur setiap orang hanya punya waktu tiga menit. Karena kelamaan, Mulyadi pun meminta Mustofa untuk ingat waktu.

"Baru saya mau mengingatkan, dia langsung (marah) menunjuk-nunjuk‎ pimpinan sidang, dan saya terkejut. Tatib mengatur itu (cara bertanya) dan dia diam. Lalu saya ke toilet, dan ketika keluar tiba-tiba dia memukul saya secara membabibuta," kata Mulyadi.

Mulyadi merasa selama ini tidak pernah memiliki konflik atau sentimen dengan anggota partai bernafaskan Islam itu.

"Saya tidak pernah berkonflik dengan dia sebelumnya, ini murni penganiayaan," ujarnya.

Tak terima kejadian sikap Mustofa, Mulyadi mengadu ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Selain itu, dia juga melapor ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan penganiayaan.

"Saya sudah visum dan telah disampaikan ke polda. Ini kejadian anomali yang tidak pernah dibayangkan. Kalau ini tidak ditanggapi serius, maka kasus ini akan menjadi preseden buruk bagi DPR," katanya.

Mulyadi mengaku menerima bogem mentah Mustofa tiga kali di bagian muka dan mengakibatkan lebam.

"Pemukulan di koridor dari ruangan rapat ke toilet. Kejadian ketika saya akan kembali dari toilet, saya langsung dipukul tiga kali di bagian wajah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI