Adu Jotos di Depan Menteri ESDM, Dua Anggota DPR akan Diperiksa

Kamis, 09 April 2015 | 11:20 WIB
Adu Jotos di Depan Menteri ESDM, Dua Anggota DPR akan Diperiksa
Rapat Paripurna DPR RI [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mahkamah Kehormatan DPR akan memeriksa dua anggota dewan yang terlibat adu jotos ‎saat rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di ruang Komisi VII. Kedua wakil rakyat tersebut yakni Wakil Ketua Komisi VII Mulyadi dari Fraksi Demokrat dan anggota Komisi VII dari Fraksi PPP Mustofa Assegaf.

"MKD segera menindak lanjuti, minta keterangan dua anggota DPR yang melakukan pelanggaran etik saat raker Komisi VII kemarin," kata Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan DPR Sufmi Dasco, Kamis (9/4/2015).

Dasco menambahkan Mahkamah Kehormatan Dewan, saat ini, tengah membuat surat panggilan untuk kedua anggota legislatif.

"Suratnya panggilan sedang dibuat. Hari ini langsung kami layangan," ujarnya.

Karena belum diperiksa, Mahkamah Kehormatan Dewan belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan kepada mereka.

"Nanti dibuktikan di sidang MKD. Karena kami tidak liat sendiri. Kami akan minta keterangan saksi mata dan kedua belah pihak," katanya.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto menegaskan peristiwa adu pukul antara Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi dan anggota Komisi VII Mustofa Assegaf, Rabu malam kemarin, murni masalah pribadi, bukan partai.

"Kami sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Jelas ini merupakan persoalan pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan fraksi PD dan Fraksi PPP karena sejauh ini, Fraksi maupun partai Demokrat memiliki hubungan baik dengan semua partai politik," kata Didik, Kamis (9/4/2015).

Karenanya, Didik berharap agar masalah ini bisa diselesaikan dan kedua belah pihak bisa mengambil pelajaran dari insiden ini.

"Tentu insiden ini menjadi pelajaran bersama agar ke depan tidak terulang kembali," tambahnya.

Didik juga mengajak kedua belah pihak menahan diri dan agar insiden ini bisa secepatnya selesai sesuai aturan dan mekanisme yang seharusnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI