Elit KMP Hadiri Kongres PDI Perjuangan

Kamis, 09 April 2015 | 09:51 WIB
Elit KMP Hadiri Kongres PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, serta kader PDIP lainnya di acara ramah tamah jelang pembukaan Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, Rabu (8/4/2015) malam. [Suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur, Bali, pada hari Kamis (9/4/2015) juga dihadiri sejumlah tamu undangan. Beberapa diantaranya adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki H dan Menteri Hukum dan HAM Yasona H Laoly.

Kemudian, hadir pula Menteri Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang menggunakan blazer berwarna merah.

Turut hadir pula sejumlah tamu undangan petinggi partai lain, seperti Ketua Umum PPP Romahurmuzziy (Romi), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum PAN yang juga menjabat sebagai pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan. Dalam kesempatan ini, Zulkifli tidak menggunakan baju partai seperti Romi dan Cak Imin.

"Iya saya datang memenuhi undangan PDIP yang telah sangat baik mengundang saya," kata Zulkifli yang tidak menjelaskan kehadirannya sebagai Ketua MPR atau Ketua PAN.

Untuk diketahui, PAN merupakan bagian dari Koalisi Merah Putih (KMP). KMP sendiri merupakan koalisi partai yang berada di luar pemerintahan.

Zulkifli sendiri merupakan ketua umum PAN yang baru terpilih setelah unggul dalam Kongres PAN mengalahkan Hatta Rajasa melalui voting.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada PDI Perjuangan karena telah mengadakan kongres. Saya juga senang dengan apa yang ditulis media hari ini tetang statement PDIP dan Ibu Megawati yang mengutamakan musyawarah mufakat daripada voting. Saya sangat setuju itu. (Voting) Itu bukan budaya kita," terang Zulkifli.

REKOMENDASI

TERKINI