Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengunjungi Rustam alias Suro (56), salah satu korban ledakan di Kebon Kacang yang dirawat di Rumah Sakit Pelni Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (8/4/2015) malam.
"Diduga memang bahwa korban ini memproduksi bahan peledak yang tidak mempunyai sumbu, tetapi kalau dibanting bisa meledak. Kita belum bisa mengatakan bahwa ini teroris," kata Unggung.
Kapolda datang didampingi Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo usai Maghrib.
Tak banyak komentar yang disampaikan oleh Unggung di RS Pelni Petamburan.
Unggung memastikan ledakan tersebut bukan berasal dari tabung gas, seperti yang dikatakan oleh korban.
Hendro menambahkan saat ini muka korban tidak bisa dikenali karena luka bakar dan terkena potongan paku.
"Mukanya hitam, gelap, tidak bisa dikenali, kata dokter karena terkena paku-paku dari ledakan tersebut," kata Hendro.
Saat ini, situasi di RS Pelni masih ramai. Polisi menjaga ketat area rumah sakit ini, ada pasukan Gegana juga.
Ledakan di Jatibunder menggemparkan warga. Suara ledakan sangat keras terdengar, bahkan menggetarkan rumah warga yang berada di sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
Salah satu pedagang nasi Warteg, Tono (35), mengatakan getaran terasa cukup kuat dari tempatnya.
"Tadi saya dengar ledakan itu sekitar pukul 14.15 Wib. Ledakannya terdengar keras dan di sini terasa bergetar," ujar Tono kepada suara.com.
Di lokasi bekas ledakan tadi, Unggung Cahyono melihat ada lubang dengan diameter 30 sentimeter.
"Saya melihat TKP, titik lubangnya berdiameter 30 sentimeter yang mana di situ saya juga melihat ada bungkusan-bungkusan kecil sebesar sekitar bola tenis, jumlahnya 49, tiga di antaranya bungkusan besar," kata Unggung.
Unggung menambahkan bungkusan itu kemudian dibuka oleh tim Gegana dan di dalamnya ada serbuk seperti blackpowder dan mengandung paku.
Unggung menduga ledakan yang terjadi sekitar jam 14.15 WIB tadi akibat kesalahan teknis.