Suara.com - Aksi Mario Steven Ambarita (21) menggegerkan publik. Pasalnya, pemuda itu berhasil menerobos Bandara Sultan Syarief Kasim (SSK) II Pekanbaru dan menjadi penumpang gelap di bagian rongga roda pesawat Garuda Indonesia GA177 menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Beruntung, Mario selamat sampai saat akhirnya pesawat mendarat, karena aksi nekatnya ini sangat berbahaya. Meskipun dia sempat harus kekurangan oksigen, mengalami ujung jari yang membiru dan telinga kiri yang mengeluarkan darah.
Atas peristiwa itu, anggota parlemen dari Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsudin, pun angkat bicara. Menurutnya, petugas keamanan Bandara SSK II Pekanbaru harus bertanggung jawab terhadap kejadian itu.
"Itu harus menjadi tanggung jawab sekuriti bandara (Pekanbaru)," kata Aziz di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Bahkan menurut Aziz, otoritas Angkasa Pura (AP) di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut. Tujuannya, agar ke depan tidak terjadi lagi aksi berbahaya yang menerobos pengamanan penerbangan tersebut.
"Pihak keamanan bandara harus segera mengusut dan menyelidiki kejadian itu," ujar Ketua Komisi III DPR itu lagi.
Diberitakan sebelumnya, Mario jadi penumpang gelap di rongga roda pesawat dan baru diketahui petugas setelah pesawat Boeing 737-800 tersebut mendarat di Bandara Soetta, Cengkareng, Selasa (7/4), pada pukul 15.15 WIB.
Saat itu, petugas pemandu parkir pesawat pun mendekatinya dan menangkapnya. Dia sempat dibawa ke balai kesehatan di area bandara, karena kondisinya terlihat mengalami kekurangan oksigen dan telinga sebelah kiri berdarah.
Angkasa Pura Didesak Selidiki Kasus Mario "Nebeng" Pesawat
Rabu, 08 April 2015 | 18:32 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Garuda Indonesia Datangkan Pesawat Boeing 737 Baru dari Yordania
19 Desember 2024 | 15:39 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI