Suara.com - Sekretaris Fraksi Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo mengkarifikasi kabar beberapa 'anak buah' Agung Laksono yang namanya dikeluarkan dari Komisi DPR. Menurutnya, mereka terlalu mendramatisir.
"Saya dengar ada anggota fraksi partai Golkar yang kebingungan dan bertanya namanya tidak ada di komisi mana pun, tidak perlu didramatisir. Nama mereka ada di komisi lain," kata Bambang dalam siaran persnya, Rabu (8/4/2015).
Dia mengaku, beberapa anggota Fraksi Golkar kubu Agung, seperti Zainudin Amali dan Yayat Biaro itu dirotasi ke komisi dipindah ke komisi VIII, sedangkan Adies Kadir ke komisi IX. Rotasi, kata politisi yang akrab disapa Bamsoet itu merupakan pergantian rutin di setiap masa sidang untuk penguatan bagi kinerja fraksinya.
"Kami butuh kemampuan Amali, Yayat maupun Adis di komisi VIII dan IX yang hari ini para mitranya memiliki problem kompleks," kata anggota Komisi III tersebut.
Anak buah Agung Laksono itu diganti dengan loyalis Aburizal Bakrie. Khususnya di Komisi Hukum, yang baru-baru ini rapat kerja dengan Kemenkumham salah satu agenda pentingnya membahas soal konflik Golkar. Namun, Bamsoet membantah rotasi itu terkait rapat kerja Komisi III dengan Menkum Ham Yasonna Laoly tersebut.
"Fraksi membutuhkan Supit, Kahar dan Misbakhun guna memperkuat kinerja di komisi III. Jadi ya biasa saja, tidak ada yang perlu dikaitkan dengan raker Menkumham," imbuhnya.
Bamsoet menambahkan, pemindahan anggota disetiap komisi dan alat kelengkapan dewan telah disesuaikan dengan kebutuhan fraksi di DPR. Selain itu, hal tersebut juga termasuk kewenangan fraksi sebagaimana diatur dalam tartib dan UU MD3. Sama halnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merotasi Henry Yosodiningrat dari Komisi II ke Komisi III dan kembali ke Komisi II lagi dalam hitungan hari.