Suara.com - Pemerintah Amerika mengklaim para para ‘hacker’ atau peretas Rusia berhasil menjebol sistem keamanan sistem komputer Gedung Putih dan mampu mengakses informasi sensitif, meski tidak dikategorikan rahasia.
Adapun data-data sensitif yang dimaksud telah diakses, salah satunya adalah jadwal Presiden Barack Obama yang bukan untuk konsumsi publik.
Para pejabat Pemerintah Amerika menyebut serangan cyber ini adalah yang paling canggih yang pernah dihadapi oleh Gedung Putih.
Biro Investigasi Federal atau FBI dan Secret Service dibantu oleh badan-badan intelijen lain kini tengah melakukan penyelidikan serius terhadap serangan tersebut.
Serangan ini diketahui belakangan oleh Gedung Putih dan diyakini para peretas adalah orang yang sama, yang juga pernah meretas Depatermen Luar Negeri Amerika pada Oktober 2014 lalu.
Wakil Penasehat Keamanan Nasional Obama, Ben Rhodes mengatakan, Gedung Putih menggunakan sistem informasi terpisah untuk informasi rahasia yang berhubungan dengan keamanan nasional.
"Kami tidak percaya bahwa sistem rahasia kami telah dikompromikan," kata Rhodes. (CNN/Independent)