Horor, Cina 'Memanen' Organ Tubuh Tahanan dalam Keadaan Hidup

Yusuf Abdillah Suara.Com
Rabu, 08 April 2015 | 07:00 WIB
Horor, Cina 'Memanen' Organ Tubuh Tahanan dalam Keadaan Hidup
Ilustrasi pengambilan organ ilegal. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah kisah yang sejatinya hanya ada dalam film-film horor terjadi di Cina. Beberapa rumah sakit negara diketahui "memanen" organ-organ tubuh dari puluhan ribu tahanan. Yang mengerikan, organ itu diambil saat para tahanan dalam keadaan hidup tanpa bius.

Rupanya hal mengerikan ini sudah berlangsung lebih dari satu dekade. Praktik di luar kemanusiaan ini terbongkar setelah seorang pembuat film, Leon Lee, ikut dalam tim peneliti bentukan pengacara hak asasi manusia, David Matas dan mantan anggota parlemen Kanada, David Kilgour.

Lee mengatakan, apa yang mereka temukan adalah sebuah perbuatan yang paling mengerikan yang belum pernah disaksikan dunia.

"Seorang polisi bersenjata yang bertugas menjaga ruang operasi menyaksikan organ diambil dari perempuan berusia 30 tahunan tanpa obat bius," ujar Lee.

"Satu hari sebelumnya, mereka terlebih dulu menyiksa perempuan itu, memerkosanya. Apa yang mereka lakukan di luar imajinasi kita," Lee menambahkan.

Tindakan mengerikan ini biasanya dilakukan di tempat-tempat yang mudah dikontrol seperti rumah sakit militer, kamp buruh, atau penjara. Organ yang dipanen antara lain, jantung, hati, kornea mata, paru-paru, kulit, ginjal. "Pada dasarnya, mereka mengambil semua," kata Lee.

Lee percaya, sudah lebih dari 65.000 yang menjadi korban. Film dokumenter buatan Lee ini rencananya akan ditayangkan sebuah stasiun televisi Australia.

Tahanan Politik
Dalam film dokumenternya, Lee juga mewawancarai perempuan yang bersama suaminya yang dokter terbang meninggalkan Cina. Sang istri mengungkap, selama berdinas suaminya pernah mengambil lebih dari 2.000 kornea mata pasien yang masih hidup tanpa bius.

Sang dokter dikabarkan mengalami tekanan jiwa dan sering terbangun pada malam hari karena dihantui mimpi buruk. Sang istri juga mengungkap, pemerintah Cina berusaha membunuh suaminya setelah kabur dari Cina.

Saat ini Cina memang menjadi salah satu penyumbang organ terbesar kedua dunia, di bawah Amerika Serikat. Yang berbeda, jika di AS calon penerima organ harus menunggu berbulan-bulan, di Cina hanya perlu tiga pekan.

Pada 2006 lalu, sebuah laporan muncul tentang eksekusi puluhan ribu anggota Falun Gong, kelompok agama yang terlarang di Cina. Saat itu, beberapa kasus keluarga secara tak sengaja melihat foto anggota mereka dengan bekas pembedahan. Saat itu, pemerintah mengatakan hal itu adalah bekas otopsi.

Lee menambahkan, korban juga banyak yang merupakan tahanan politik atau orang yang ditangkap karena memiliki paham yang bertentangan dengan penguasa.

Dari investigasi diketahui aksi "panen" organ bisa menghasilkan triliunan rupiah.

Pemerintah Cina langsung membantah tuduhan dari temuan terbaru, termasuk film dokumenter Lee. Mereka mengklaim semua organ didapat dari donor secara sukarela. (news.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI