Suara.com - Partai Golkar menyatakan abstain pada pengajuan hak angket untuk Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan, menegaskan langkah itu murni keputusan partainya.
Lebih lanjut Syarief mengatakan bahwa Demokrat tidak takut bernasib sama seperti Golkar, yang kini tengah dilanda kisruh internal.
"Tidak ada kaitannya kongres dengan hak angket," kata Syarief di DPR, Jakarta, Selasa (/7/4/2015).
Soal kongres, Syarief menyatakan bahwa Demokrat dalam keadaan solid. Sehingga tidak akan ada pihak yang mampu meng-Golkar-kan partai Demokrat.
Tapi, kalaupun hal itu terjadi, Syarief menegaskan bahwa pihaknya memiliki cara sendiri. "Jadi kita tidak takut. Demokrat itu solid. Kalau Partai Demokrat alami hal yang sama dengan Golkar, kita akan berjuang dengan cara sendiri," ujarnya.
"Jadi, Pak Ibas itu tidak takut, dia hanya mengutarakan kekhawatiran dan imbauan. Boleh dong berikan pesan moral," tegasnya.
Senada dengan Syarief, Anggota Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, EE magindaan mengatakan bahwa abstain hak angket Menteri Yasona dikarenakan Demokrat tak mau membawa masalah ini ke ranah politik.
"Itu adalah masalah internal Golkar. Kami abstain. Tidak ikut-ikutan. Itu kan masalah internal," ujarnya.
Soal Kongres Demokrat, dia mengatakan bahwa hal itu sudah disiapkan dengan mantab. Sehingga dia berharap supaya jalannya kongres ini berjalan lancar.
"Untuk kongres kita persiapkan dengan baik supaya lancar," kata Mangindaan.