Suara.com - Sebagian Warga Negara Indonesia (WNI) di Yaman telah dipulangkan oleh pemerintah Indonesia. Berbagai cerita pun muncul dari mereka yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pada Minggu (5/4/2015).
Salah satunya adalah Muhamad Aulal Abdi, seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Darul Ulum Syariah, Yaman. Abdi mengungkapkan, sebenarnya dia belum ada niat untuk pulang. Namun, akhirnya dia kembali ke tanah air untuk sementara waktu atas permintaan dari orang tua.
"Sebenarnya saya sendiri tidak ingin pulang yah, tapi karena kondisi di sana juga dan ada himbauan dari pemerintah dan orang tua menyuruh pulang ya udah pulang dan sekalian liburan lah," ujarnya kepada Suara.com di Common Lounge, Terminal 2, Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (5/4/2015).
Aulal menceritakan, kondisi kota tempat ia tinggal di Hudaidah, Yaman, tidak terlalu mencekam, meskipun hampir setiap malam dia selal terganggu oleh suara bom dan rudal.
"Yang di tempat ana (saya) Alhamdullilah lumayan baik, (walaupun) ada bom dari Saudi, 1 kilometer kira-kira, itu bener-bener kelihatan dari tempat kuliah, setiap malam setiap ba'da Isya ada (serangan-serangan)," kata Aulal.
Seperti diberitakan, saat ini situasi di Yaman tengah memanas. Pemberontak dengan pemerintah Yaman saling melancarkan serangannya dengan roket maupun bom. Memanasnya situasi di Yaman mendorong pemerintah Indonesia mengevakuasi WNI untuk sementara waktu samapi kondisi di sana benar-benar kondusif.