Cerita Pelajar Indonesia Menantang Maut di Yaman

Senin, 06 April 2015 | 07:14 WIB
Cerita Pelajar Indonesia Menantang Maut di Yaman
WNI di Yaman tiba di Bandara Soekarno-Hatta [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memanasnya konflik di Yaman membuat Kementrian Luar Negeri mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara tersebut untuk kembali ke tanah air. Namun bagaimana kata WNI yang sempat berada di Yaman?

"Kalau saya pribadi melihat kondisi di sana nyaman-nyaman saja, jadi Insya Allah nyaman, gak ada bahaya apa-apa. Ya mungkin hidup di negara seperti itu yang lagi perang mungkin bahaya fifty-fifty yak mas, antara kena bom antara nggak," kata Abdulrahman Mahasiswa Universitas Darul Ulum Syariah, Yaman kepada suara.com di Common Lounge, Bandara Soekarno Hatta, Terminal 2, Cengkareng, Minggu (5/4/2015).

Abdulrahman bahkan menerangkan, dirinya kembali ke tanah air semata-mata lantaran untuk menenangkan orang tua yang khawatir melihat kabar di Yaman yang sangat mencekam.

"Tapi saya pribadi saya sangat tenang, beda sama keluarga yang gak tau kondisi disana seperti apa, cuma dengar kabar gitu aja. Tapi saya disana biasa aja," kata dia.

Pelajar asal Madura itu berharap agar kondisi di Yaman dapat segera kembali kondusif, sehingga dirinya dapat kembali untuk menyelesaikan studinya.

"Saya berharap, semoga cepet reda konflik disana, biar bisa balik (untuk menyelesaikan kuliah), saya sudah 3 tahun di sana," tutup Abdulrahman.

Seperti diberitakan, saat ini situasi di Yaman tengah memanas. Pemberontak dengan pemerintah Yaman pun saling melancarkan serangannya dengan roket maupun bom. Mencekamnya keadaan Yaman mendorong pemerintah Indonesia mengevakuasi WNI untuk sementara waktu samapi kondisi disana benar-benar kondusif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI