Suara.com - Ribuan warga Iran langsung turun ke jalan-jalan untuk merayakan hasil negosiasi dan kesepakatan nuklir antara Iran dan enam negara super power yang disebut kelompok P5+1.
Kesepakatan itu dicapai di Kota Lausanne, Swiss, setelah beberapa kali selalu gagal. Negara-negara yang hadir, yakni Iran, Amerika, Prancis, Inggris, Rusia, Cina ditambah Jerman.
Mereka menyatakan kegembiraan atas kemungkinan pencabutan sanksi ekonomi yang diterapkan sejak Revolusi Iran meletus pada 1979.
Meski hasil kesepakatan belum membahas hal yang mendetail dan baru sebatas kerangka kerja saja, namun hasil negosiasi ini disambut dengan antusias oleh warga Iran.
Sasaran mencapai kesepakatan akhir dan menyeluruh sendiri ditargetkan paling lambat pada akhir Juni 2015.
Berdasarkan parameter yang diungkapkan oleh Pemerintah Presiden AS Barack Obama, Iran setuju mengurangi mesin sentrifugal yang dipasangnya jadi 6.104 dari sebanyak 19.000, membekukan pengayaan uranium lebih dari 3,67 persen selama sedikitnya 15 tahun dan memangkas simpanan uraniumnya yang diperkaya dari sebanyak 10.000 kilogram menjadi 300 kilogram selama 15 tahun.
Selain itu, Iran mengizinkan akses rutin ke semua instalasi nuklirnya bagi pemeriksaan oleh Badan Tenaga Atom Internasional dan setuju untuk merancang kembali dan membangun kembali reaksi penelitian air berat di Arak, yang takkan memproduksi plutonium untuk persenjataan.
Sebagai imbalannya, AS dan Uni Eropa akan membekukan sanksi atas Teheran, bersama dengan pencabutan semua resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB. (Reuters)