KPAI Ungkap Dugaan Pemalsuan Usia Anak yang Dipaksa Kerja di Pub

Kamis, 02 April 2015 | 16:41 WIB
KPAI Ungkap Dugaan Pemalsuan Usia Anak yang Dipaksa Kerja di Pub
Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) (suara.com/Nikolaus Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Asrorun Ni'am Sholeh mengungkap adanya dugaan pemalsuan dokumen Kartu Tanda Penduduk dalam kasus penetapan DA menjadi tersangka. DA adalah anak asal Bogor, Jawa Barat, berusia 14 tahun, yang menjadi korban kasus perdagangan anak.

"Secara fakta DA yang merupakan tersangka kasus penipuan yang sebenarnya menjadi korban adalah anak di bawah umur, usianya masih empat belas tahun. Benar, terjadi pemalsuan dokumen, tapi bukan dia yang melakukan," kata Asrorun di gedung KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/4/2015).

Menurut data KPAI, ada perbedaan data dalam akta kelahiran dan KTP korban sehingga hal ini memperkuat dugaan terjadi manipulasi data kependudukan untuk kepentingan perdagangan anak.

Asrorun mengatakan dalam KTP, DA berusia 19 tahun dan namanya diganti menjadi DS. Sedangkan di akta, DA lahir tahun 2000. Asrorun mengatakan pemalsuan ini yang melakukan bukan korban, melainkan orang yang merekrutnya. Kasus ini, kata Asronun, bahkan sama sekali tidak diketahui DA dan keluarganya.

Asrorun juga mengungkapkan bahwa suatu hari, DA pernah bercerita bahwa DA pernah difoto dengan menggunakan handphone, namun tidak diketahui foto itu untuk kepentingan apa.

"Bahkan korban mengatakan kalau dirinya pernah difoto, tidak hanya itu, namanya di KTP pun diganti menjadi DS," Asrorun menambahkan.

Atas kasus tersebut, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta sebagai pihak yang diberi kuasa untuk membantu korban, akan melakukan investigasi.

"Kami minta Gubernur Jakarta, Pak Ahok untuk menutup tempat hiburan yang mempekerjakan anak di bawah umur tersebut, tetapi kita akan melakukan investigasi lebih mendalam terlebih dahulu," kata perwakilan LBH Jakarta, Lana Theresia Siahaan.

Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, menetapkan DA dan ibunya, Ruminah, menjadi tersangka kasus penipuan. 

Mereka berurusan dengan polisi lantaran orang yang merekrut DA lapor polisi dengan tuduhan penipuan karena sudah menerima uang muka. Sebagian orang yang merekrut DA kini juga sudah menjadi tersangka dan ditahan polisi Bogor setelah dilaporkan oleh ibu DA dengan kasus perdagangan anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI