Harga yang Harus Dibayar Anak-anak Suriah

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 02 April 2015 | 16:31 WIB
Harga yang Harus Dibayar Anak-anak Suriah
Kerusakan akibat perang sipil di Suriah (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir empat tahun lalu, saat perang saudara yang brutal mengoyak Suriah, tingkat melek huruf anak-anak di negeri yang dipimpin Bashar al Assad ini mencapai 95 persen.

Namun perang telah membalik kondisi itu. Laporan terbaru dari Save the Children menunjukkan tingkat partisipasi anak-anak di sekolah menjadi yang terendah di dunia. Dengan 2,8 juta anak kehilangan hak untuk mendapatkan pendidikan dasar. Sederet konsekuensi harus ditanggung anak-anak ini selama sisa hidup mereka.

Save the Children memperkirakan, akibat konflik,  seperempat dari sekolah-sekolah yang ada di Suriah telah ditutup. Jika tidak rusak atau  hancur terkena serangan, sekolah itu telah berubah fungsi menjadi pos militer atau menjadi tempat pengungsian.

Di kota Aleppo, yang berada di bawah kontrol negara Islam (ISIS), hanya 6 persen dari anak-anak pergi ke sekolah.

Di seluruh negeri antara 5000 dan 14.000 sekolah telah diserang dan tingkat pendidikan dasar telah jatuh menjadi separuhnya.

"Tidak pernah ada waktu aman bagi anak-anak Suriah untuk mencoba untuk mendapatkan pendidikan," kata laporan itu.

Bahkan mengungsi ke luar negeri, juga bukan solusi. Karena menurut Save the Children setengah dari anak-anak pengungsi tidak mendapatkan pendidikan apapun. Padahal di Lebanon, negara tetangga Suriah yang juga dilanda konflik, angka itu dapat mencapai 78 persen. (news.com.au)

REKOMENDASI

TERKINI