Suara.com - Ketua Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Muhammad Nur Cahyanto, mengatakan hingga saat ini belum dilakukan penelitian terhadap dampak yang ditimbulkan jika manusia mengonsumsi makanan atau minuman yang bahannya terindikasi dicampur dengan pupuk ZA (zwavelzure ammoniak).
"Sampai sekarang memang belum ada penelitian apa dampak bagi kesehatan manusia jika mengonsumsi makanan yang dibuat dengan campuran pupuk ZA ini," kata Nur Cahyo ketika dihubungi suara.com untuk menyikapi terbongkarnya pabrik pembuatan nata de coco yang terindikasi menggunakan campuran pupuk ZA sebagai salah satu bahan baku.
Nur Cahyo menambahkan ZA memang menjadi salah satu bahan dalam pembuatan nata de coco karena mengandung amonium sulfat.
Menurut Nur Cahyo amonium sulfat dalam proses pembuatan nata de coco berfungsi sebagai sumber nitrogen bagi bakteri fermentasi nata de coco, dan sumber nitrogen tersebut seperti protein bagi manusia.
Namun, Nur Cahyo menegaskan bahwa seharusnya ZA yang digunakan bukanlah ZA pupuk, melainkan ZA khusus makanan atau food grades.
"ZA ini kan ada dua, ada yang food grades dan ada yang pupuk untuk tanaman, nah kalau yang ZA food grades ini kan sudah ada penelitiannya jadi sudah pasti aman untuk manusia, tapi jika ZA pupuk seperti yang digunakan di Sleman belum ada penelitiannya apakah aman atau tidak, jadi kalau kita makan ya gembling ya," tambah Nur Cahyo.
Nur Cahyo mengatakan sebenarnya jika ZA khusus food grades dirasa terlalu mahal atau susah didapat, para pembuat nata de coco bisa menggantinya dengan ekstrak kecambah atau amonium sulfat lainnya tapi yang food grade. (Wita Ayodhyaputri)