Pendukung Agung: Kok KMP Intervensi, Ini Kisruh Internal Golkar

Rabu, 01 April 2015 | 17:52 WIB
Pendukung Agung: Kok KMP Intervensi, Ini Kisruh Internal Golkar
Politisi Koalisi Merah Putih kecam pendudukan ruangan Fraksi Golkar. [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi Golkar versi Munas Jakarta Agus Gumiwang mengaku kecewa dengan fraksi yang tergabung Koalisi Merah Putih (KMP) karena dianggap telah mengintervensi terhadap kisruh Fraksi Golkar di DPR.

 "Saya kan menilai ini intervensi dari fraksi lain, dan kok ini berlebihkan. Ini hal yang nggak layak. Ini internal partai kok partai lain ikut-ikutan," tutur Agus di DPR, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Dia menerangkan, apa upaya pendudukan paksa karena sudah tiga kali datang ke ruangan fraksi namun menemui pintu tertutup.

Pada kali ketiga, akhirnya mereka mencongkel pintu supaya bisa masuk ruang Fraksi Golkar yang terletak di lantai 12 gedung Nusantara DPR.

"Ini kan kita ingin dialog dengan baik, tapi tidak digubris. Soal tindakan hari Senin itu (pencongkelan pintu Fraksi Golkar) karena terpaksa. Toh di dalam tidak ada pengrusakan dan pemukulan," ujarnya.

Seperti diberitakan, Fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) menyatakan sikap tentang adanya upaya pencongkelan pintu ruangan Fraksi Golkar beberapa waktu lalu oleh Fraksi Golkar versi Munas Jakarta.

"Kami mengecam dengan tegas segala tindakan pemaksaan kehendak dan kekerasan yang terjadi dalam gedung DPR," kata Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto saat membacakan pernyataan, di Fraksi Golkar, DPR, Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Dia menambahkan, insiden tersebut merupakan preseden buruk bagi keberlangsungan demokrasi Indonesia, yang dengan sengaja melakukan tindakan premanisme dan vandalisme dengan cara membobol pintu ruangan pimpinan Fraksi Golkar.

KMP, sambungnya, mendorong pihak keamanan, dalam hal ini pihak kepolisian agar tidak lagi melakukan pembiaran terhadap segala bentuk kekerasan di simbol negara demi menjaga kehormatan parlemen, yang merupakan representasi demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air.

"Kami juga mendorong Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) segera mengklarifikasi dan menindaklanjuti, serta memberikan sanksi tegas atas tindakan ini yang dilakukan oknum anggota DPR," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI