Suara.com - Pemerintah Kota Tangerang belum memutuskan penaikkan tarif angkutan umum pasca penaikkan BBM jenis premium sejak Sabtu (28/3/2015) lalu. Namun ada angkutan umum yang menaikkan tarif sepihak.
Cerita itu disampaikan Citra, warga Cipondoh yang sehari-harinya beraktivitas menaiki angkutan umum. Dia bekerja di kawasan Karang Tengah, Tangerang.
Sejak pekan lalu, dia sudah merasakan dampak penaikkan BBM. Angkutan umum yang dia tumpangi menaikkan ongkos sampai Rp1.000. Namun itu tidak dialami setiap hari.
"Kenaikkan itu nggak rata. Saya naik kemarin pagi tetep ongkosnya Rp5.000 dari cipondoh ke Ciledug. Nah, kemarinnya lagi Rp6.000. Jadi kayak asal tembak aja," cerita Citra, Rabu (1/4/2015) pagi.
Warga Cipondoh lain, Danang mengalami hal yang sama. Dia bekerja di Cikokol. Dia harus merogoh tambahan kocek untuk ongkos angkutan kota Rp500. Namun dia juga menemui sopir yang tidak menaikkan tarif.
"Iya naik, tapi ada juga nggak naik. Kayak R10 itu naik atau yang ke Ciledug itu naik juga," jelas Danang.
Salah satu sopir angkutan umum B02 trayek Cikokol-Ciledug mengaku sempat menaikkan tarif. Karena setoran ke pemilik mobil juga dinaikkan.
"Saya sempat naikkan Rp1.000. Tapi kadang-kadang saja. Habisnya sampai sekarang nggak ada keputusan naik," kata dia di sekitar perempatan Ciledug Tangerang.