Suara.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengaku prihatin dengan indikasi menurunnya profesionalitas Polri dalam penegakan hukum di tanah air.
Koordinator Kontras, Haris Azhar mengatakan, dalam sepekan terakhir sejak kriminalisasi yang terjadi pada komisioner KPK Bambang Wijoyanto dan nenek Asyiani muncul sejumlah kasus lain yang sangat mencoreng kredibilitas dan kepercayaan publik kepada polisi.
“Pertama, brutalitas Polisi dalam penanganan anggota yang mengunakan narkoba dengan diikat disalah satu tiang di kantor Polsek Gambir, Jakarta Pusat. Jika anggotanya saja diperlakukan seperti itu lalu
bagaimana dengan warga sipil biasa? Apakah cara tersebut diakui oleh hukum acara pidana di Indonesia?” tanya Haris.
Kedua, fakta baru dari Rumah Sakit di Singapura yang menunjukan tidak adanya bekas sodomi pada salah satu siswa JIS yang diklaim menjadi korban sodomi dua guru JIS dan kini kasusnya sudah sampai pengadilan.
Kata Haris, fakta tersebut semakin menambah daftar kejanggalan dalam kasus JIS, seperti adanya pekerja kebersihan yang meninggal dan disiksa tapi polisi tidak pernah melakukan pemeriksaan atas kejanggalan-kejanggalan tersebut.
"Situasi yang saat ini terjadi sungguh memperihatinkan. Agenda reformasi Polri penting segera dilakukan, terutama pada bagian reserse," tegas Haris Azhar, dalam surat elektronik yang diterima suara.com, Selasa (31/3/2015).
BERITA MENARIK LAINNYA:
Begini Detik-detik Jatuhnya Germanwings
Miliki 'Belalai', Bayi di India Dianggap Titisan Dewa
Kenangan 'Mr Bean' Diberi Rp100 Ribu oleh Olga Syahputra
Wajah Anak Jessica Iskandar 'Bocor' di TV