Suara.com - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai menilai banyaknya warga negara Indonesia yang terbang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS menandakan Pemerintahanan Joko Widodo gagal.
Kata Ansyaad, pemerintah gagal memutus aliran dana terorisme ISIS. Padahal ini bisa dilakukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sejak dini.
"PPATK kita lambat. Yang saya komentari di sini kepentingan PPATK itu memang untuk memutus dana terorisme," kata Ansyaad di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015).
Dia menilai sampa saat ini PPATK masih sulit menelusuri dana kelompok yang diduga sebagai teroris. Sebab masih terganjal peraturan perundang-undangan.
"PPATK kita ada kesulitan. Karena perundangan kita sendiri," kata dia
Untuk itu, dia meminta pemerintah untuk memperbaiki UU. Selama ini PPATK hanya berwenang mengusut aliran dana pejabat yang terjerumus kasus korupsi.
"Kalau menyangkut transaksi mencurigakan bisa difreezing. Polisi atau jaksa minta bisa langsung. Di kita tidak bisa. Itu kelemahan kita. Itu yang sedang diusahakan," kata Ansyaad.