Suara.com - Mantan politisi Partai Golkar yang sekarang di Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku sedih dengan kisruh di internal Golkar. Ruhut berharap permasalahan antara Agung Laksono dan Aburizal segera selesai agar partai berlambang beringin tidak terpuruk terus.
"Jadi kisruh golkar aku yang paling sedih, partai yang pernah membesarkan aku kok begini. Kawan-kawan jangan demikian. Aku meninggalkan Golkar setelah memenangkan Golkar. Setelah kutinggal terpuruk dan makin hancur," kata Ruhut di DPR, Jakarta, Senin (30/3/2015).
Menurut Ruhut, kepengurusan Golkar yang sah ialah kubu Agung. Itu sebabnya dia berharap pimpinan DPR bisa mengeksekusi sesuai dengan keputusan pemerintah lewat Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan kubu Agung.
"Jadi sebenarnya kubu Ical, nggak usah ngotot-ngototan, nggak usah ditanya pastilah yang menang Agung cs. Masa yang dimenangkan pemerintah yang ganggu dia, ya yang dukung dialah. Jadi nggak usah ribut-ribut," ujarnya.
"Karenanya, pimpinan DPR, kita mitra pemerintah, lakukanlah eksekusi, jadikan Agus dan Fayakhun jadi pimpinan fraksi," Ruhut menambahkan.
Ruhut juga mengatakan upaya Koalisi Merah Putih lewat Golkar kubu Aburizal mengajukan hak angket untuk Menteri Yasonna atas surat keputusan pengesahan Golkar kubu Agung tidak akan berhasil. Sebab, kata Ruhut, bila dikalkulasi, dukungan untuk hak angket akan kurang di sidang paripurna.
"Jadi menurut aku nggak perlu angket itu. Di parirpurna pun akan kalah. Paling nggak sampai setengah. Tinggal Gerindra dan PKS," kata dia.