Mensos Serukan Masyarakat Bersatu Tolak Jaringan Islam Radikal

Senin, 30 Maret 2015 | 05:44 WIB
Mensos Serukan Masyarakat Bersatu Tolak Jaringan Islam Radikal
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. [suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos) yang juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menyerukan kepada seluruh masyarakat, baik di jajaran NU maupun elemen masyarakat lainnya, untuk bersatu-padu menolak jaringan Islam radikal.

"Ada embrio yang terindikasi jaringan Islam radikal internasional, sehingga (kita) harus bergandengan tangan melakukan langkah preventif," kata Khofifah, saat menghadiri acara peringatan hari lahir Muslimat NU ke-69, di kantor Muslimat NU Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), Minggu (29/3/2015).

Khofifah mengatakan, langkah preventif itu berlaku untuk semua elemen masyarakat, maupun seluruh aparatur mulai dari pusat, provinsi, sampai tingkat daerah baik di kota ataupun kabupaten.

Saat ini, indikasi adanya jaringan Islam radikal memang dinilai sudah mulai nampak. Buktinya di sejumlah daerah, Tim Densus 88 Mabes Polri telah menangkap sejumlah warga yang diduga terlibat jaringan ISIS. Mereka rata-rata ditangkap di rumah mereka, bahkan ada pula yang nekat ke luar negeri hendak bergabung dengan ISIS.

Di NU sendiri, kata Khofifah, ada doktrin untuk membangun moderasi, keseimbangan pemikiran demi membangun NKRI. NU menurutnya selalu berusaha membangun demokrasi yang memberikan suasana moderasi, serta tidak tertarik pada doktrin yang mengajarkan kekerasan.

Khofifah juga mengatakan, di Indonesia ini, yang membawa misi Islam dipersilakan saja. Masalahnya, yang dibawa oleh jaringan Islam radikal itu adalah terkait ideologi ketatanegaraan, yakni membangun sistem politik yang bertabrakan dengan NKRI.

"Persoalannya, ideologinya ingin membangun khilafah. Sistem politik itu bertabrakan dengan NKRI," ujar Khofifah.

Khofifah pun kembali mengajak semua masyarakat untuk bersatu mewaspadai gerakan jaringan Islam radikal. Jaringan ini menurutnya sudah berkembang di banyak negara, termasuk Eropa, dengan kekuatan jaringan yang cukup tinggi.

"Mari lakukan langkah proaktif, amankan masyarakat supaya tidak tertarik (jaringan Islam radikal)," tegasnya. [Antara]

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Begini Kondisi Jasad Olga Setelah 10 Jam Meninggal

Eks Astronot NASA Klaim Pernah Didatangi Alien Setinggi 2,7 Meter

Ini Penampakan Pabrik Es Balok Air Kalimalang yang Digerebek

Akhirnya Identitas Polantas Ketahuan, Polda Metro Pun Minta Maaf

Setelah 20 Tahun, Binatang Langka Mirip Teddy Bear Muncul Lagi

Ini Dia Guru Matematika Paling Seksi di Muka Bumi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI