Suara.com - Hampir setiap harinya kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur menjadi medan perburuan batu akik oleh masyarakat ibu kota. Salah satu batu yang paling dicari para pengunjung adalah Batu Bacan.
Sulaiman (50) yang bekerja sebagai pemoles batu akik di Jatinegara mengatakan jika batu jenis bacan masih menjadi primadona di kalangan penggemar batu akik.
"Soalnya kalo (batu akik) Bacan itu batu yang lagi ngetop," kata dia saat ditemui Suara.com di Jatinegara Gems Center, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (29/3/2015)
Menurut dia, Bacan mempunyai keistimewaan tersendiri dibanding batu lainnya. Oleh karena itu, kata dia, harga batu asal Maluku itu relatif lebih mahal dibanding batu lainnya.
"Kelebihan (batu akik) bacan, bisa berubah, ada yang ijo, biru," kata dia.
Pria yang bekerja sebagai pemoles batu akik sejak 1988 itu mengatakan, sejak mulai lazim digunakan sebagai hiasan tangan, Bacan sudah dibanderol dengan harga tinggi dan ramai diburu para kolektor batu akik.
"Dari pertama ditemuin paling mahal. Mulai rame, sekitar 2008," kata dia.
Iksan, (32) penjual batu akik juga mengatakan hal sama. Pria asal Sukabumi itu mengakui jika harga di pasaran batu akik jenis Bacan masih relatif tinggi.
"(Iya) Paling mahal, ada yang Rp300 ribu sampai Rp500 ribu," kata Iksan.
Dia pun memberikan sedikit tips untuk menilai bagus atau tidaknya kualitas Batu Bacan. Salah satu caranya, menurut Iksan, yakni dengan diterawang dengan bantuan sinar senter.