Suara.com - Kopilot pesawat nahas Germanwings 9525, Andreas Lubitz, yang diduga sengaja menabrakkan pesawatnya ke Pegunungan Alpen, kabarnya pernah menjalani perawatan untuk masalah penglihatan. Lubitz khawatir, masalah penglihatan yang ia derita bisa membuat kariernya sebagai penerbang berakhir.
Kopilot berusia 27 tahun, yang dituding sebagai dalang tragedi yang menelan 150 korban jiwa, hari Selasa 24 Maret lalu diberitakan pernah menjalani pengobatan mata dua pekan sebelumnya. Hal itu diungkap oleh bekas kekasihnya, seorang pramugari yang hanya disebut bernama Maria W.
Maria mengatakan, Lubitz tertekan oleh kenyataan bahwa dirinya mengalami masalah penglihatan dan mental. Ia takut, perawatan kejiwaan dan syaraf yang ia jalani kelak membuatnya dilarang terbang.
Kenyataan ini muncul menyusul kabar yang menyebutkan bahwa Andreas Lubitz adalah sosok yang terobsesi dengan Pegunungan Alpen, terutama kawasan selatan, yang menjadi lokasi jatuhnya Germanwings 9525. Ada pula kabar yang menyebutkan bahwa Lubitz pernah pula menerbangkan pesawat terbang layang di lokasi tersebut beberapa tahun silam.
Maria W. memacari Lubitz selama lima bulan pada tahun lalu. Maria memutuskan hubungan mereka setelah ia menyadari ada yang salah dengan Lubitz. Menurut Maria, Lubitz adalah sosok yang rapuh dan mudah marah.
"Dalam beberapa percakapan, ia tiba-tiba meneriaki saya," kata Maria.
"Saya takut. Ia bahkan pernah mengunci saya di dalam kamar mandi untuk beberapa waktu," kisah pramugari tersebut.
"Ketika saya mendengar tragedi ini, ada sebuah ingatan yang muncul di otak saya tentang apa yang ia pernah katakan: 'Suatu hari nanti aku akan melakukan sesuatu yang bakal mengubah sistem dan setiap orang akan mengenal dan mengingat nama saya'," ungkap Maria.
"Saya tidak tahu apa maksudnya saat itu, tapi sekarang semuanya sudah jelas," kata Maria.
Pihak berwajib diberitakan menemukan sejumlah surat keterangan sakit dalam keadaan telah robek di apartemen Lubitz di Duesseldorf. Tampaknya, surat sakit itu tidak pernah diberikan Lubitz kepada atasannya di maskapai Germanwings.
"Surat-surat sakit yang ditemukan itu membuat saya sadar bahwa ia tidak ingin impiannya untuk terbang sebagai kapten sudah berakhir," kata Maria.
Putus dari Maria, Lubitz diberitakan memacari seorang pramugari lain. Sebelum memacari Maria, Lubitz pernah menjalani hubungan dengan seorang perempuan yang ia temui di restoran Burger King. Lubitz dan perempuan itu sama-sama bekerja di Montabaur, Jerman. (News.com.au)