Suara.com - Rambut panjang dan bibir tipis Jin Xing menutupi masa lalunya di angkatan darat tentara Cina. Sekarang Jin Xing seorang koreografer atau pelatih tari.
Nama Jin Xing cukup dikenal di kalangan transgender di Cina. Komunitas itu merupakan para mantan lelaki yang mengoperasi kelaminnya untuk menjadi perempuan.
Sekarang Jin Xing mengaku hidupnya sudah enak. Dia mondar-mandir negara lain dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari para pengagumnya.
Jin Xing hidup bersama 3 anak adopsinya di Cina. Dia sudah punya suami, seorang kewarganegaraan Jerman. Mereka hidup bahadia di Shanghai.
Masa lalu Jin Xing seru. Terlahir sebagai pria, dia dididik sebagai tentara sejak usia 9 tahun. Bahkan pangkat terakhir Jin Xing di militer adalah kolonel. Sebuah pangkat yang 'mengerikan'. Di usia 30 tahun, dia mundur dari kedinasan. Tahun 1995 saat itu, Jin Xing melakukan operasi kelamin.
Transgender itu cukup lihai berbahasa asing. Ada 7 bahasan dia kuasai saat berdinas di karier militer. Sekarang hidupnya disedikasikan untuk membela kaumnya para transgender di Cina.
Sebab Cina tidak terlalu ramah untuk para transgender. Urbanisasi di Cina membuat tidak semua warga pendatang menerima kaum transgender atau juga gay dan lesbian sebagai warga negara biasa. Tantangannya adalah, kaum LGBT dianggap sebagai 'roh yang terkutuk' oleh budaya setempat.
Baru-baru ini ada 5 perempuan dan aktivis LGBT ditangkap menjelang Hari Perempuan Internasional. Mereka dituduh melakukan gangguan umum karena menyuarakan hak LGBT. (thedailybeast)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Bicara di Jumpa Pers, Adik Olga Syahputra Hampir Roboh