Suara.com - Kopilot Germanwings Airbus A320, Andreas Lubitz menjadi sosok yang dianggap bertanggungjawab atas kecelakaan pesawat yang dia kemudikan, Selasa (24/3/2015). Pesawat itu hancur lebur setelah menabrak pegunungan Alpen di Prancis.
Lubitz dituduh sengaja menabrakkan pesawat itu. Ini hasil pengungkapan rekaman kotak hitam yang langsung ditemukan.
Penyidik Jerman terus bekerja, Sabtu (28/3/2015) ini. Fokus penyelidikan mencari tahu rahasia hidup Lubitz. Salah satunya dugaan dia mempunyai penyakit kejiwaaan. Penyelidik akan fokus mencari tahu kepada keluarga dan teman terdekat kopilot berusia 28 tahun itu.
CNN melaporkan, beberapa spekulasi menyatakan jika Lubitz tidak layak terbang setelah 11 bulan cuti. Spekulasi itu berbanding terbalik dengan pernyataan pihak maskapai jika Lubitz layak terbang.
Selain itu The New York Times dan Wall Street Journal pernah mengutip jika Lubitz menderita penyakit mental. Diagnosa itu sengaja disembunyikan.
Sebuah klinik di Dusseldorf, Jerman mengatakan Lubitz pernah mendatanginya sebanyak 2 kali. Terakhir 17 hari lalu. Klinik itu khusus pasien depresi.
Sebelumnya, mantan pacar Lubitz yang tak mau disebutkan namanya, kepada The Bild mengungkapkan sesuatu yang penting untuk membuktikan dugaan kesengajaan Kopilot Andreas Lubitz menabrakan pesawat di pegunungan Alpen, Prancis.
Perempuan asal Jerman itu bercerita kalau Lubitz kerap bermimpi buruk dan tiba-tiba terbangun sambil berteriak saat tengah malam.
“Kita akan jatuh,” seperti yang ditirukan bekas pacar Lubitz.
Dia juga menyampaikan kalau Lubitz pernah berniat agar namanya untuk dikenal dunia, meski dia tak tahu apa maksud Lubitz.