Pelaksanaan Eksekusi Mati Sepuluh Terpidana Belum Jelas

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 27 Maret 2015 | 15:10 WIB
Pelaksanaan Eksekusi Mati Sepuluh Terpidana Belum Jelas
Jaksa Agung HM Prasetyo (tengah) [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksanaan eksekusi mati tahap kedua oleh Kejaksaan Agung sampai sekarang belum jelas karena alasan masih adanya yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Tony Spontana menyatakan sampai sekarang masih menunggu hasil putusan PK tiga terpidana mati, Jumat (27/32015).

Beberapa terpidana lain yang masih menunggu hasil sidang PK yakni Sylvestre, Serge Areski Atlaoui (WN Prancis) kasus narkotika dan Martin Anderson alias Belo (WN Ghana) kasus narkotika, kata Tony.

Tony menambahkan khususnya sidang Silvestre, sudah dimulai namun hasilnya belum ada.

"Kita masih menunggu hasil putusan tersebut," katanya.

Kejagung belum memastikan eksekusi terhadap duo anggota Bali Nine, Myuran Sukumaran, dan Andrew Chan, bersama delapan terpidana mati lainnya, pada Maret 2015.

"Saya pastikan bukan pekan ini, bulan ini belum saya pastikan. Setelah masuk isolasi juga ada jeda waktu. Ya kita harus tunggu," kata Kapuspenkum.

Ia menegaskan Jaksa Agung Prasetyo nantinya akan mengumumkan secara pasti kapan tanggalnya pelaksanaan eksekusi mati yang dikecam oleh Pemerintah Australia itu.

Dikatakan, yang jelas saat ini Kejagung sudah menerima 10 surat penolakan permohonan grasi yang diajukan terpidana mati.

"Apakah akan seluruhnya dan dimana eksekusinya jaksa agung akan mengumumkan. Sabar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI