Suara.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad bersedia membuka komunikasi dengan Amerika Serikat. Ini terkait desakan AS agar Suriah mengakhiri konflik bersaudara.
Hanya saja Assad menegaskan jika AS tidak akan bisa mencampuri kebijakan dalam negeri Suriah. AS juga tidak bisa menekan keulatan Suriah.
Hal itu sampaika Assad saat diwawancara CBS dalam program 'CBS 60 Minutes', Kamis (26/3/2015) waktu setempat.
"Sebagai kepala, di Suriah kita bisa mengatakan bahwa setiap dialog adalah hal yang positif. kami akan terbuka untuk dialog dengan siapa pun. termasuk Amerika Serikat. Namun apapun itu harus berdasarkan saling menghormati," jelas Assad.
Hanya saja sampai hari ini belum ada komunikasi antara Damaskus dan Washington. "Seperti yang saya katakan, pada dasarnya, tentu saja (bisa berkomunikasi). Namun tanpa menekan kedaulatan Suriah," lanjut dia.
Sebelumnya, AS masih menginginkan penyelesaian politik dinegosiasikan untuk perang sipil Suriah. Di sisi lain, AS merasa mempunyai kepentingan untuk menumpas kelompok radikal ISIS di sana. (Reuters)