Disebut Mirip Pedagang Glodok, Ahok: Itu Rasis, Bisa Dihukum Lho

Kamis, 26 Maret 2015 | 11:41 WIB
Disebut Mirip Pedagang Glodok, Ahok: Itu Rasis, Bisa Dihukum Lho
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blusukan ke Pintu Air Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu,(21/2). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kesal dengan pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Mursadi yang menyebut Ahok mirip pedagang Glodok, Jakarta Barat.

"Terus si Pras itu apa nggak rasis bilang saya pedagang Glodok? Saya bukan pedagang Glodok bos. Saya nggak pernah dagang dari dulu, saya orang tambang," ujar Basuki yang biasa disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Menurut situs Wikipedia, Glodok adalah salah satu bagian dari kota lama Jakarta. Sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, daerah ini juga dikenal sebagai Pecinan terbesar di Batavia. Mayoritas warga Glodok merupakan keturunan Tionghoa. Di masa kini Glodok dikenal sebagai salah satu sentra penjualan elektronik di Jakarta.

"Emang hubungan Glodok apa sama saya? Rasis (tuh Prasetio)," kata Ahok.

Atas pernyataan itu, Ahok menilai kelakuan Prasetyo tak mencerminkan sebagai kader PDI Perjuangan nasionalis. Ahok mengatakan Prasetyo bisa dijerat hukum.

"Partai nasionalis tapi kelakuannya rasis. Itu ada di undang-undang bisa dihukum lho," kata Ahok.

Sikap anggota dewan tak lepas dari kekesalan mereka terhadap Ahok yang dinilai terlalu blak-blakan dalam berkomunikasi, terutama sejak terjadi perseteruan tentang APBD 2015 dan dana siluman, yang kemudian berujung penggunaan hak angket kepada Ahok.

Sebaliknya, Ahok juga mengaku kesal dengan kelakuan anggota DPRD sehingga terlontar kata-kata "toilet" saat diwawancara wartawan TV.

"Waktu hak angket saya belum ngomong kasar. Saya cuma ngomong kotoran toilet kemarin di TV, dia lebih kasar bilang saya anjing bilang saya Cina goblok. Kok nggak ada itu badan kehormatan memproses?" kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI