Dituding Lobi Ahok, Bastari: Ketua DPRD Lupa Minum Obat

Kamis, 26 Maret 2015 | 06:43 WIB
Dituding Lobi Ahok, Bastari: Ketua DPRD Lupa Minum Obat
Gubernur Jakarta Basuki Purnama (Ahok) dan Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi. [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bastari Barus angkat bicara soal tudingan lobi politik dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),

Tudingan tersebut dilontarkan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Mursadi, beberapa waktu lalu.

"Deal apa? Emangnya kalau ketemu gubernur itu deal-deal-an? Emangnya gampang deal-deal-an sama Ahok?," ujar Bastari melalui pesan singkat kepada wartawan, Rabu (25/3/2015) malam.

Politisi partai NasDem itu menilai, jika dirinya tengah melakukan lobi politik dengan Ahok, maka polemik APBD 2015 tidaklah terus-terusan memanjang hingga kini. Lantaran itu, Bastari menilai tudingan Prasetio tidak benar.

"Pras mungkin lupa makan obat pagi tadi. Sehingga dia ngomong ngawur. Ada-ada aja tuh si Pras," kata Bastari.

Bastari mengatakan, fraksi NasDem mendukung Ahok lantaran dinilai mampu transparan dengan menerapkan sistem e-budgeting.

"Karena itu bagus untuk transparansi. NasDem dukunglah (sistem e-budgeting)," tutup Bastari.

Sebelumnya, panitia angket telah memanggil pakar hulum tata negara Irman Putra Sidin. Ketika memberikan pendapat, Irman berpesan pada DPRD DKI agar fokus menjalankan hak angket sebagai proses hukum dan diharapkan tidak ada lobi politik yang dilakukan.

Mendengar hal itu, Prasetio langsung menyebut, dirinya tidak melakukan 'kongkalikong' dengan pihak eksekutif, namun dia menuturkan ada anggota dewan dari fraksi NasDem yang melakukn itu.

"Alhamdulilah saya sampai saat ini tidak. Tapi Bestari tuh," ujar Prasetio yang disambut tawa anggota DPRD lainnya di ruang rapat hak angket DPRD.

Ahok sebelumnya juga berkomentar terkait tudingan Prasetio, dia terlihat terkejut dengan tuduhan politisi partai PDI P itu.

"Astagfirullahaladzim. Pak Bestari itu adalah orang yang paling menyerang saya waktu itu. Pertama sampe akhirnya diperintah ketum partai, kasus ini (kisruh APBD), NasDem melihat yang benar ini Ahok," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI