Suara.com - Di balik sebuah tragedi, selalu ada kisah-kisah haru yang kadang menggetarkan hati. Seperti kisah yang dialami seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) asal Jerman salah satu penumpang pesawat Germanwings 4U 9525 nahas.
Sang siswi adalah satu dari 16 pelajar SMA asal Jerman yang menjadi penumpang pesawat rute Barcelona-Duesseldorf tersebut. Ia hampir saja lolos dari maut. Ironisnya, karena kebaikan hati orang lain, ia justru ikut menjadi korban.
Siswi SMA tersebut, bersama 15 rekannya merupakan pelajar asal Haltern am See, Jerman yang ikut program pertukaran pelajar di Institut Giola di Llinars del Valles, Spanyol.
Hari Selasa, 24 Maret 2015, sang siswi berangkat ke bandara untuk terbang pulang ke Jerman. Tanpa ia sadari, paspornya tertinggal di rumah keluarga Spanyol yang ia tumpangi.
Ia baru sadar paspornya tertinggal ketika ia tiba di stasiun kereta menuju bandara. Gadis itu lalu membiarkan rekan-rekannya berangkat lebih dahulu ke bandara, sementara dirinya, diantar keluarga yang ia tumpangi, kembali ke rumah untuk mengambil paspor yang tertinggal.
Keluarga yang ia tumpangi rumahnya memang amat baik. Mereka mengantar si gadis menyusul rekan-rekannya ke bandara supaya ia tidak ketinggalan pesawat.
Alhasil, si gadis berhasil sampai di bandara tepat waktu dan bisa pulang ke Jerman bersama 15 rekannya dalam satu pesawat. Namun, apa mau dikata, justru karena ia berhasil menyusul rekan-rekannya, si gadis justru kehilangan nyawanya.
Hal itu diungkap oleh Anna Garcia, seorang siswi sekolah menengah atas Spanyol yang mengetahui kisah tersebut.
Belasan remaja asal Haltern am See itu tidak sendiri. Mereka mengikuti program pertukaran pelajar dengan dua guru mereka.
Mereka adalah siswa dan siswi sekolah menengah atas Joseph Koening Gymnasium di Haltern am See. Rekan dan kerabat korban ramai-ramai menggunakan media sosial untuk mengungkapkan kesedihan mereka.
Saat ini, proses pencarian dan penyelamatan korban masih berlangsung di lokasi jatuhnya pesawat di Pegunungan Alpen. Tim penyidik Prancis juga telah menemukan satu dari dua "black box" pesawat yang diharapkan mampu mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan. (Mirror)