Suara.com - Markas Besar TNI AD melalui Kodam XVII/Cenderawasih akan membangun sekitar 10 honai atau sebutan bagi rumah Papua bagi 23 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Goliat Tabuni yang akhirnya menyerahkan diri.
"Keinginan mereka untuk bergabung dengan NKRI, dikemukakan saat mereka bertatap muka dengan Kasdam di Tinggi Nambut beberapa waktu lalu. Mereka juga meminta kepada kami, agar membangun honai sebagai tempat tinggal mereka," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan di Jayapura, Papua Rabu (25/3/2015).
Rencana pembangunan honai bagi puluhan punggawa OPM di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya itu, kata Fransen, akan dimulai awal Mei mendatang.
Menurut dia, untuk membangun satu honai dibutuhkan anggaran sebesar Rp 75 juta dan pembangunan honai tersebut akan bekerjasama dengan Pemda setempat.
"Bukan karena bahan bangunan yang mahal, tapi karena biaya pengangkutan barang ke Tingginambut yang mahal dan beliau memahaminya bahkan KSAD akan memberikan bantuan juga,"ungkapnya.
Jenderal bintang dua ini sekaligus membantah, bahwa keinginan 23 anggota OPM tersebut memilih kembali ke pangkuan NKRI karena iming-iming uang oleh pihak TNI di Papua.
"Saya tidak punya suatu syarat-syarat tertentu yang memberatkan mereka, kalau mereka mau turun dan bergabung dengan kita, silahkan. Kami menyambut dengan positif," tegasnya.
Selanjutnya Kodam XVII Cenderawasih juga berjanji akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Papua, untuk memekarkan Distrik Tingginambut menjadi kabupaten baru di Papua.
Masih kata Fransen, tidak menutup kemungkinan, jika Goliat Tabuni ingin bergabung dengan NKRI, maka Goliat bisa dipromosikan sebagai kepala daerahnya (bupati).
"Kalau memang keinginan kembali sebagai warga NKRI dikatakan oleh dia (Goliat Tabuni), ya silakhan. Kami aka menyambut dengan baik. Saya bahkan akan berkoordinasi dengan Pemda, apakah wilayahnya akan dijadikan kabupaten baru atau mungkinkah Goliat diberikan pekerjaan dan sebagainya, itu nanti dikoordinasikan,"pungkasnya.