Suara.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Slamet Effendi Yusuf meminta Ketua (nonaktif) DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang dapat meresahkan masyarakat, khususnya warga NU. Hal ini terkait dengan Fuad menyebut KPK menyita masjid Syaikhona Muhammad Kholil.
"Saya berharap Fuad Amin tidak usah membuat resah, tidak usah mengeluarkan pernyataan yang meresahkan masyarakat NU," kata Slamet saat dihubungi wartawan, Rabu (25/3/2015).
Slamet sudah beberapa kali berkunjung ke lokasi masjid. Ia menjelaskan masjid tersebut selalu dipenuhi peziarah. Ia kaget ketika mendengar berita Fuad menyebut masjid itu disita KPK. Padahal sesungguhnya masjid itu tidak ikut disita penyidik.
Slamet memuji pimpinan KPK yang segera memberikan penjelasan untuk membantah pernyataan Fuad yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Bangkalan.
"Kami bersyukur KPK sigap memberi kejelasan dan memberi lengkap daftar sitaan aset pencucian uang Fuad Amin, dan itu sudah dilihat," kata dia.
Memang, setelah menetapkan mantan Bupati Bangkalan itu menjadi tersangka tindak pidana pencucian uang, KPK langsung melakukan penyitaan terhadap aset-aset berharga miliknya. Aset-aset tersebut berupa sejumlah rumah, sepeda motor, mobil, dan dan uang sebesar Rp250 miliar.