Suara.com - TNI Kodam Iskadar Muda Provinsi Aceh hingga saat ini belum dapat memastikan motiv pembunuhan dua anggota unit intelijen yang bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 0103 Aceh Utara.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Iskandar Muda, Letnan Kolonel (Letkol) Machfud mengatakan, kasus pembunuhan dua anggota TNI tersebut masih dalam proses pengusutan pihak kepolisian.
"Belum, kita belum tahu motivnya apa. Masih dalam proses pengusutan oleh pihak kepolisian di sana," katanya saat dihubungi suara.com, Rabu siang (25/3/15).
Menurut dia, TNI tidak sepenuhnya terlibat dalam proses pengusutan dan hanya sebatas membantu kepolisian dalam menyelesaikan kasus ini.
"Kita sifatnya hanya mem-back up apa yang dilakukan oleh polisi. Kelompok mana, siapa pelakunya, belum kita ketahui. Kita menghargai proses hukum yang sedang berjalan ini," ujarnya.
Aparat kepolisian bersama TNI kini tengah menyisir sebagian wilayah Kecamatan Nisam, Lhokseumawe.
Saat ditanya, apakah Kodam Iskandar menurunkan sejumlah pasukan tambahan kesana, Kapendam menerangkan tidak ada penambahan pasukan ke lokasi.
"Jadi yang memback up para polisi untuk menyelesaikan ini hanya anggota kita yang disana saja. Tidak ada (pasukan) dari sini. Cukup anggota dari Korem 011/Lilawangsa dan Kodim 0103 Aceh Utara Saja," katanya.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Cahyo Hutomo yang dihubungi suara.com terkait dengan perkembangan kasus pembunuhan ini belum mengangkat telepon genggamnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Aceh, AKBP T Saladin yang juga dihubungi juga menjawab sedang dalam rapat.
"Masih rapat. Lagi rapat," Kata AKBP Saladin yang kemudian menutup telepon genggamnya.
Seperti diketahui, dua anggota unit intelijen yang bertugas di Kodim 0103 Aceh Utara, ditemukan meninggal dunia setelah diculik sekelompok pria bersenjata yang belum terindetifiaksi.
Dua anggota TNI, yaitu Serda Indra Irawan dan Sertu Hendrianto, diculik sekembali dari rumah Mukim Daud di Desa Alue Papeun, Dusun Aluembang, Kecamatan Nisam Antara, Senin (23/3/2015) sore sekitar pukul 18.00 WIB.
Selasa (24/3/2015) pagi sekitar pukul 08.30, aparat polisi yang diterjunkan ke lokasi kejadian, menemukannya keduanya di Desa Bila, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, dalam kondisi sudah tewas tertembak.
Hasil penyelidikan di lokasi penemuan jenazah di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, ditemukan 15 selongsong peluru. Sebanyak 12 selongsong dari senjata jenis AK-47, dan tiga selongsong dari senjata jenis M-16. (Alfiansyah Ocxie)