5 Kesamaan Musibah AirAsia QZ8501 dengan Germanwings 9525

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 25 Maret 2015 | 09:51 WIB
5 Kesamaan Musibah AirAsia QZ8501 dengan Germanwings 9525
Ilustrasi pesawat terbang milik maskapai Germanwings (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecelakaan pesawat kembali terjadi. Pesawat Germanwings yang lepas landas dari Barcelona menuju Dusseldorf jatuh di pegunungan Alpen, Prancis. Pesawat yang membawa 144 penumpang dan 6 kru pesawat itu hilang dari radar saat menukik tajam dari ketinggian 38 ribu kaki.

Ini merupakan kecelakaan pesawat terbesar yagn terjadi pada 2015 dan juga yang terbesar di Prancis dalam empat dekade terakhir. Kecelakaan pesawat terbesar terakhir adalah AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan, Desember lalu.

Ada lima kesamaan antara musibah yang dialami AirAsia QZ8501 dengan Germanwings 9525:

1.    Sama-sama menggunakan Airbus A320

Airbus A320 adalah pesawat dengan teknologi canggih yang bisa terbang dengan sendirinya.

2.    Sama-sama maskapai dengan tarif murah

AirAsia Indonesia merupakan anak perusahaan dari maskapai AirAsia X milik pengusaha Malaysia Tony Fernandez. Sedangkan Germanwings merupakan anak perusahaan dari maskapai penerbangan terbesar di Jerman, Lufthansa

3.    Tidak mengirimkan distress signal

Ketika mengalami masalah, AirAsia QZ8501 tidak mengirimkan distress signal yang bisa membuat menara pengawas tahu apabila ada pesawat yang mengalami masalah. Hal yang sama juga terjadi kepada Germanwings 9525. Sama sekali tidak ada distress signal yang diterima menara pengawas.

4.    Menukik tajam dari ketinggian 38 ribu kaki

Pilot AirAsia QZ8501 sempat meminta untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki. Karena permintaan itu ditolak, pesawat hanya naik ke ketinggian 34 ribu kaki. Pada ketinggian 32 ribu kaki, QZ8501 mengalami miring ke kiri sebelum naik ke ketingian 37.400 kaki dalam waktu 30 detik. Diperlukan waktu 30 detik lagi untuk kembali ke ketinggian 32 ribu kaki dan pesawat mulai jatuh secara perlahan. Hanya dalam waktu tiga menit, pesawat jatuh ke laut. Sedangkan pesawat Germanwings 9525 menukik tajam dari ketinggian 38 ribu kaki ke 6 ribu kaki hanya dalam waktu 8 menit.

5.    Tidak ada korban selamat

162 penumpang AirAsia QZ8501 dinyatakan tewas saat pesawat itu jatuh di Selat Karimata, Kalimantan. 150 penumpang pesawat Germanwins kemungkinan besar tewas apabila melihat kondisi pesawat yang hancur total di pegunungan Alpen, Prancis.

REKOMENDASI

TERKINI