ISIS Desak Kelompok Radikal Ini Segera Ucapkan Sumpah Setia

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 24 Maret 2015 | 15:44 WIB
ISIS Desak Kelompok Radikal Ini Segera Ucapkan Sumpah Setia
Seorang anggota Al Shabaab di kota Mogadishu, Somalia. (Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, kelompok radikal asal Nigeria, Boko Haram, menyatakan resmi bergabung dengan ISIS. Sumpah setia Boko Haram sebagai pengikut ISIS dinyatakan dalam sebuah rekaman suara dengan tulisan terjemahan bahasa Inggris dan Prancis.

Namun, hanya sedikit yang tahu bahwa sebenarnya bukan cuma Boko Haram yang dirangkul oleh ISIS. Kelompok yang berkuasa di sebagian wilayah Suriah dan Irak itu juga mengajak Al Shabab, kelompok radikal asal Somalia, untuk bergabung.

Hamil al-Bushra, seorang perwakilan ISIS, beberapa pekan sebelum bergabungnya Boko Haram, sudah mengirim undangan kepada emir Al Shabab di Somalia, Abu Ubaidah. Lewat undangan itu, ISIS mendesak Ubaidah untuk bergabung dengan mereka.

Lansiran Aljazeera, dalam pesannya, Bushra menyebut Al Shabab sebagai "saudara-saudara dari Somalia". Bushra mendukung Al Shabab untuk melakukan serangan di Kenya, Tanzania, dan Ethiopia.

Kepada Ubaidah, Bushra menegaskan, satu-satunya hal yang perlu dilakukan Al Shabab adalah menyatakan kesetiaan kepada ISIS. Caranya, Al Shabab diminta mengeluarkan pesan suara melalui divisi medianya yang dinamakan Al Kataib.

Sejauh ini, belum diketahui apa respon Al Shabab terhadap ajakan ISIS tersebut. Pasalnya, Abu Ubaidah sudah terlebih dahulu menyatakan kesetiaan kepada Al Qaeda dan sudah sejak lama bersekutu dengan kelompok tersebut.

Di Somalia, beredar kabar tentang konflik internal yang terjadi di dalam tubuh Al Shabab. Konflik terjadi antara mereka yang ingin menyudahi kemitraan dengan Al Qaeda dan bergabung dengan ISIS dan mereka yang masih setia pada kepala Al Shabab, Ayman al-Zawahiri.

Seorang blogger Somalia, Tres Thomas, seperti dikutip Aljazeera mengatakan, alasan perpecahan ini didasari masalah ekonomi.

"Pemahaman saya adalah ini juga tentang syarat dan ketentuan yang kian memburuk - sebagai contohnya adalah pengurangan gaji," kata Thomas.

Namun, kabarnya ada pula isu perbedaan ideologi. Seorang imam di Nairobi, Kenya, Sheikh Hassaan Hussein, meminta publik untuk setia pada ISIS. Kendati hanya memiliki sedikit pengikut, ia dikenal punya hubungan dekat dengan petinggi Al Shabab, sekaligus politisi di Kenya. (Aljazeera)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI