Ibu Tiri Sempat Ngaku Cuma Tempelkan Setrika Dingin ke Wajah Anak

Selasa, 24 Maret 2015 | 14:09 WIB
Ibu Tiri Sempat Ngaku Cuma Tempelkan Setrika Dingin ke Wajah Anak
Anak korban ibu tiri. Di foto ini ia sudah bersama ibu kandung. (Suara.com/Agung Sandy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, ibu tiri bernama Suheini mendekam di tahanan Polres Jakarta Timur. Suheini menjadi tersangka kasus penyiksaan anak berinisial DA (10).

Suami Suheini, Uka Sukarno (42), adalah orang pertama yang tahu anaknya menjadi korban kekerasan pada Minggu (22/3/2015).

Uka bercerita sebelum mengetahui luka bakar yang dialami DA. Sesampai di rumah, saat itu Uka bertanya kepada Suheini soal DA. Soalnya, ia tidak melihatnya.

"Awalnya, saya pulang kerja jam satu siang sampai rumah, anak saya enggak ada, saya nanya sama istri saya, biasanya kan tidur siang. Dia (Suheini) bilang abis makan siang DA main, belum pulang-pulang," kata Uka saat ditemui suara.com di rumahnya, Jalan Mesjid Al Wustho, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2015)

Selanjutnya, supir bis Cipaganti itu mencari DA di tempat biasa bermain bersama teman-teman sebaya.

Tak kunjung menemukan DA, Uka pun kembali ke rumah. Ia sedikit kaget ketika itu, mendapati DA menangis tersedu-sedu dengan posisi tidur.

"Saya cari ke luar, tapi saya cari enggak ada. Pas saya pulang di rumah si Denis udah nangis sambil tiduran, sambil merintih sakit," kata Uka.

Uka mulai menangkap ada yang tidak beres. Anakya menangis terus dengan tangan menutupi wajah bagian kiri.

"Kurang lebih sampai 20 menit nangisnya enggak berhenti. Biasanya kalau dimarahin ya nangisnya sebentar. saya masuk ke dalem (rumah). Mukanya yang ditutup tangan saya lihat, saya buka tutup tangannya. Tahu-tahunya udah ada bekas luka, masih merah," kata Uka.

Sontak, Uka bertanya kepada Suheini mengenai asal luka bakar yang dialami DA. Suheini menjawab dengan nada keras. Ia mengaku telah menempelkan setrika ke muka DA.

REKOMENDASI

TERKINI