Suara.com - Tim Hak Angket DPRD Jakarta bakal menjadikan makian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahhlaja Purnama (Ahok) di televisi saat wawancara langsung sebagai pertimbangan tim angket dalam memutuskan sikap.
"Karena itu ucapan seorang pemimpin yang tidak pantas dicontoh, tentu akan dijadikan salah satu pertimbangkan," kata Ketua Panitia Hak Angket Mohamad Sangaji (Ongen) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Ongen menegaskan, tim angket juga mengklaim mempunyai bukti rekaman yang disimpan untuk dievaluasi tim angket dan menjadi bahan pertimbangan yang rencananya akan diumumkan pekan depan.
"Ada juga beberapa rekaman televisi lainnya yang kita punya. Berita-berita yang tertulis juga kita simpan," kata Ongen.
Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD itu bahkan menegaskan, perkataan Ahok selaku pemimpin itu tidak pantas dilontarkan. Terlebih ketika disjiarkan langsung oleh setasiun televisi beberapa waktu lalau.
"(Ucapan kasar) bisa jadi contoh buruk untuk generasi ke depan. Apalagi di Jakarta kan jadi barometer. Pemimpin tentu tidak boleh sampai seperti itu," tutup Ongen.
Dalam siaran televisi ‘Kompas Petang’ pada 17 Maret 2013, Ahok mengeluarkan kata kotor dan makian saat membahas soal polemik APBD Jakarta yang menyinggung aktifitas istrinya.
Perdebatan soal APBD ini muncul sejak Ahok mencurigai adanya dana siluman dalam draf APBD Jakarta 2015 yang dilawan dengan pengajuan hak anget DPRD.