Suara.com - Peneliti gerakan terorisme dari Universitas Nanyang Singapura, Prof Dr Rohan Gunaratna menjelaskan, saat ini sudah ada 18 kelompok ekstrem dari Indonesia yang bergabung dengan kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sebanyak 15 kelompok sudah di Bai'at oleh Presiden ISIS Abu Bakar Al-Baqdadi dan tiga diantaranya baru sebatas mendukung.
"Orang pertama yang membawa ISIS ke Indonesia adalah Abdullah Sungkar," kata Rohan memaparkan dalam konfrensi internasional tentang terorisme dan ISIS di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).
Bersama para kelompok ekstrem Indonesia, juga terdapat sejumlah kelompok ekstrem dari negara Asean yang bergabung dengan ISIS. Yaitu 5 kelompok ekstrem dari Malaysia dan tiga kelompok dari Filipina.
Dia menambahkan, kelompok teroris asal Indonesia yang bergabung dengan ISIS mayoritas belajar Islam di Timur Tengah.
"Karena Indonesia pasti sangat moderat (ajarannya)," terangnya.
Dia membeberkan nama-nama kelompok yang baru bergabung dengan ISIS itu. Berikut daftar 18 kelompok ekstrem asal Indonesia tersebut:
1. Mujahidin Indonesia Barat (BIB)
2. Mujahidin Indonesia Timur (MIT)
3. Jamaah Ansharuut Tauhid (JAT)
4. Ring Banten
5. Jamaah Tawhid wal Jihad
6. Forum Aktivis Syariah Islam (FAksi)
7. Pendukung dan pembela daulah
8. Gerakan Reformasi Islam
9. Asybal Tawhid Indonesia
10. Kongres Umat Islam Bekasi
11. Umat Islam Nusantara
12. Ikhwan Muwahid Indunisy Fie
13. Jazirah al-Muluk (Ambon)
14. Ansharul Kilafah Jawa Timur
15. Halawi Makmun Group
16. Gerakan Tawhid Lamongan
17. Khilafatul Muslimin
18. Laskar Jundullah
Kemudian kelompok yang mendukung ISIS dari Filipina adalah:
1. Abu Sayyaf Group (Isnilon Hapilon Faction)
2. Bangsamoro Islamic Freedom Fighters
3. Jama'at Ansar al-Khilafa
Kemudian lima kelompok ekstrem Malaysia sebagai berikut; BKAW, BAJ, DIMZIA, AI dan Darul Islam Sabah.