Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Inspektur Jenderal (purn) Ansyaad Mbai mengungkapkan terdapat 18 kelompok ekstrem dari Indonesia yang telah bergabung dengan gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS/IS). Mayoritas dari mereka sudah di bai'at atau sudah disumpah untuk mengikuti pemimpin ISIS.
"Ada 18 kelompok baru yang bergabung dengan ISIS. Lima belas kelompok di antaranya sudah dibai'at dan tiga kelompok hanya mendukung," kata Ansyaad Mbai usai konferensi internasional tentang terorisme dan ISIS di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).
Dia menambahkan 15 kelompok radikal baru itu dibai'at di bawah kepemimpinan Presiden ISIS Abu Bakar Al-Baqdadi. Selain dari kelompok gerakan ekstrim Indonesia, ada juga dari kelompok radikal dari Filipina dan Malaysia. Namun, kelompok yang paling banyak bergabung dari Indonesia.
"Ada 18 kelompok baru yang bergabung dengan ISIS. Lima belas kelompok di antaranya sudah dibai'at dan tiga kelompok hanya mendukung," kata Ansyaad Mbai usai konferensi internasional tentang terorisme dan ISIS di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).
Dia menambahkan 15 kelompok radikal baru itu dibai'at di bawah kepemimpinan Presiden ISIS Abu Bakar Al-Baqdadi. Selain dari kelompok gerakan ekstrim Indonesia, ada juga dari kelompok radikal dari Filipina dan Malaysia. Namun, kelompok yang paling banyak bergabung dari Indonesia.
"Yang 15 ini sudah berbaiat dengan Abu Bakar, menyatakan untuk setia (sumpah) kepada ISIS," ujarnya.
Dia menambahkan kelompok milisi ISIS ini gencar melakukan propaganda, antara lain melalui internet.
"Propaganda ISIS di dunia maya terus berlangsung dalam rangka merekrut. Meski diblokir (situsnya) besoknya muncul lagi," katanya.
Dia menambahkan kelompok milisi ISIS ini gencar melakukan propaganda, antara lain melalui internet.
"Propaganda ISIS di dunia maya terus berlangsung dalam rangka merekrut. Meski diblokir (situsnya) besoknya muncul lagi," katanya.