Tak Siap Ganti Megawati, PDI Perjuangan Dinilai Partai Feodal

Laban Laisila Suara.Com
Senin, 23 Maret 2015 | 16:37 WIB
Tak Siap Ganti Megawati, PDI Perjuangan Dinilai Partai Feodal
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kanan) bersama Presiden Joko Widodo (kedua kanan), Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan), dan Menteri Puan Maharani (keempat kanan) (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noer menilai kalau PDI Perjuangan merupakan partai paling feodal di Indonesia.

Hal itu disampaikan Firman kepada suara.com, Senin (23/3/2015), merujuk pada sikap sejumlah politisi berlambang banteng terhadap hasil dari lembaga survei Poltracking yang menyebutkan kalau tiga trah Sukarno, termasuk Megawati berada pada urutan bawah survei.

Firman mengatakan ciri feodal dalam tubuh PDI Perjuangan terlihat dari sulitnya para kader dan politisi untuk menawarkan figur pemersatu yang baru selain Megawati.

“Saya kira ini adalah partai yang paling feodal saat ini, jangan harapkan ada perubahan. Kalau saja ada kader yang bersuara berbeda, pasti sudah dituduh macam-macam,” ujar Firman yang dihubungi melalui telepon.

Dia juga membandingkan dengan partai lainnya di Indonesia yang sudah berani membuka persaingan internal dalam memilih pemimpin.

Salah satu partai yang disebutnya yakni PAN, dimana kemenangan Zulkifli Hasan yang didukung oleh Amien Rais, mendapatkan perlawanan sengit dari kubu lainnya.

“Zulkifli menang hanya dengan selissih enam suara. Itu menandakan kalau Amien saja dilawan,” tambah Firman.

Menurut Firman, kondisi PDI Perjuangan saat ini akan berbahaya jika dibiarkan berlarut-larut dan bisa menimbulkan pertikaian antar faksi.

“Bisa jadi chaos kalau nanti Megawati sudah tidak ada,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, survei Poltracking menilai sembilan tokoh  PDI Perjuangan yang direkomendasikan sebagai calon ketua umum.

Megawati, Prananda Prabowo dan Puan Maharani menempati urutan terbawah dari yang pantas direkomendasikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI