Nama Muhammad Tak Lolos Autogate Bandara, Azyumardi: Berlebihan!

Senin, 23 Maret 2015 | 15:47 WIB
Nama Muhammad Tak Lolos Autogate Bandara, Azyumardi: Berlebihan!
Suasana Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. [Antara/Rivan Awal Lingga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guru Besar Kajian Timur Tengah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, menilai sangat berlebihan bila warga Indonesia yang punya memiliki Muhammad dan Ali sampai dipersulit bila memakai mesin autogate di Bandara Soekarno-Hatta.

‎"Itu sangat berlebihan," kata Azyumardi usai menghadiri konferensi internasional tentang terorisme dan ISIS di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).

Azyumardi mengatakan penanganan terhadap kasus ISIS jangan sampai kelewatan.

"Menangani kasus ISIS ini jangan dilebih-lebihkan," katanya.

Pemerintah, kata Azyumardi, tidak boleh menggunakan pendekatan represif dalam menangani gerakan ISIS. Sebab, katanya, kalau yang digunakan pendekatan kekerasan, kelompok ekstrim tersebut juga akan menjadi lebih radikal.

"ISIS tidak terkait demokrasi, kalau semakin otoriter negara maka semakin mereka radikal. Untung kita punya pancasila. Semua potensi ISIS berkembang di indonesia, mereka semua yang ikut pemain lama (teroris)," katanya.

‎Menurut dia Indonesia bukan tempat cocok untuk gerakan ISIS. Azyumardi yakin kelompok itu tidak akan berkembang selagi kondisi negara stabil. ISIS hanya berkembang di tengah situasi negara yang lemah.

"Tradisi Indonesia dengan Islam yang berbunga-bunga akan sulit bagi ISIS masuk," kata mantan Rektor UIN Jakarta.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil memprotes diskriminasi pada layanan Bandara Soekarno Hatta yang tidak meloloskan nama Muhammad di autogate bandara.

“Ini di luar akal sehat,” kata Nasir, Jumat (20/3/2015).

Dia menyayangkan sikap dan mencurigai latar belakang diskriminasi tersebut.

"Perlu dicermati terlebih dahulu, ada apa?" kata Nasir.

Dia juga mengaku pernah ditahan sebentar oleh pihak keimigrasian lantaran namanya juga menggunakan kata Muhammad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI