Xanana Umumkan Bercerai, Akhiri Kisah Cinta ala Film Laga

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 23 Maret 2015 | 12:01 WIB
Xanana Umumkan Bercerai, Akhiri Kisah Cinta ala Film Laga
Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao. (Reuters/Lirio da Fonseca)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmau, mengumumkan perceraian dengan istrinya yang berkewarganegaraan Australia, Kirsty Sword Gusmao. Perceraian itu, yang diwartakan oleh Sydney Morning Herald, Minggu (22/3/3015), mengakhiri kisah cinta ala negeri dongeng selama 15 tahun.

"Kami mengumumkan kepada para sahabat, rekan, dan para pendukung, tentang keputusan kami untuk berpisah sebagai sebuah pasangan," kata lelaki 68 tahun yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri Timor Leste itu.

"Seperti semua pasangan lainnya, keputusan ini tidak mudah kami terima," kata Gusmao yang kini tinggal di Melbourne, Australia bersama tiga puteranya.

"Kami berdua menyerahkan banyak bagian dari hidup kami untuk memperjuangkan kemerdekaan Timor Leste dan kemudian seluruh pernikahan kami untuk membangun Timor Leste dari bawah," imbuh Gusmao.

Perceraian itu diumumkan setelah pada bulan lalu Gusmao menyatakan mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri Timor Leste, dua tahun sebelum masa kekuasaannya berakhir.

Kisah cinta antara Gusmao dengan Sword sendiri terbilang unik, mirip dengan skenario dalam film-film laga tentang agen intelijen ala Hollywood. Keduanya bertama kali bersua pada 1994, ketika Gusmao ditahan dalam penjara Cipinang, Jakarta Timur.

Ketika itu Sword muda merelakan diri menjadi agen mata-mata Fretelin, partai politik pendukung kemerdekaan Timor Timur. Ia beroperasi menggunakan nama samaran "Ruby Blade". Ia masuk ke Indonesia dengan kedok sebagai guru dan aktivis hak asasi manusia.

"Saya menjabat tangan Xanana dan harus berpura-pura tidak tertarik padanya," kata Sword dalam wawancara pada 2002.

Dengan wajah manis dan polos, Sword yang ketika itu baru berusia 28 tahun menjadi kurir untuk membawa surat-surat dan pesan rahasia Gusmao kepada para gerilyawan di Timor Timur.

Gusmao, yang sejak 1970an memimpin perjuangan Fretelin di Timor Timur, ditangkap tentara Indonesia pada 1992. Ia diadili dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada 1993. Meski demikian, setelah pecah reformasi pada 1998, ia dibebaskan oleh pemerintah Presiden Habibie. Pada 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi Timor Leste.

Setelah kembali ke Timor Leste, Xanana mengangkat Sword sebagai sekretarisnya dan keduanya memutuska untuk menikah pada 2000. Sword kemudian menjadi warga negara Timor Leste dan menjadi Ibu Negara saat Gusmao dilantik sebagai presiden pada 2002.

Sword kembali menarik perhatian media pada 2008, setelah dia menyelamatkan ketiga puteranya dari upaya pembunuhan yang menyerbu ke kediaman Gusmao.

Pada 2012 Sword memutuskan pindah ke Rosebud, Melbourne. Di sana dia menjalani perawatan karena menderita penyakit kanker payudara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI