Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan meski APBD 2014 (Rp72,9 triliun) lebih kecil dibandingkan APBD 2015 (Rp73,08 triliun), program pembangunan tidak akan terhambat. Ia menyebutkan perbedaan anggaran hanya Rp180 miliar.
"Pernah nggak di DKI puluhun tahun rob (air laut pasang) dari utara (laut) ketutup? Nggak pernah. Kemana duitnya? Itu jadi pokir (pokok pikiran DPRD) Rp40 triliun dari tahun 2012," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/3/2014).
Menurut Ahok kalaupun selama ini ada program kerja yang kurang maksimal, hal itu lantaran adanya permainan anggaran oleh oknum di dewan maupun satuan kerja perangkat daerah pemerintah provinsi.
"Kenapa sungai nggak bersih? Jalan berlubang? Truk sampah nggak cukup? Bukan beli truk sampah tapi beli USB (uninterruptible power supply) yang bisa fungsi UPS gimana dong?" kata Ahok.
Ahok menyebut program yang selama ini tidak jadi dilakukan, seperti pengadaan tanah di pos Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, kemudian pembangunan infrastruktur, pembangunan transportasi, pemberian PMP kepada BUMD, serta pemberian TKD dinamis kepada PNS.
"Bedanya ada Rp180 miliar. Kita buang aja, yang beli tanah kurang. Dulu kita pikir beli tanah di BPKAD, kalau mau nanganin banjir, pindahin aja ke PU Tata air. Paling tahun ini berkurang Rp180 miliar buat beli tanah," kata Ahok.
Seperti diketahui, pembahasan APBD DKI Jakarta tahun 2015 antara Badan Anggaran DPRD dan tim anggaran pemerintah daerah berakhir dengan dewan menyatakan memilih menggunakan kembali pagu anggaran 2014 untuk tahun ini.