Marinir Indonesia-Amerika Saling Adu Tembak

Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 22 Maret 2015 | 23:43 WIB
Marinir Indonesia-Amerika Saling Adu Tembak
Aksi Korps Marinir
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prajurit Korps Marinir TNI AL dan Marinir Amerika Serikat mengasah kemampuan menembak di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Kabupaten Situbondo, Jatim, Minggu (22/3/2015).

Latihan menembak yang melibatkan prajurit Intai Amfibi Marinir bersama dengan pasukan khusus Marinir Amerika US Marsoc itu dipantau oleh Komandan Satgas Latihan Mayor Marinir Freddy Ardianzah, Perwira Staf Operasi Korps Marinir Mayor Marinir Brian Iwan Prang dan Perwira Seksi Operasi Kapten Marinir Aristoyudho.

Kegiatan dalam rangkaian latihan bersama bersandi "Lantern Iron 15-5524" tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib dalam menggunakan senjata perorangan.

Dalam latihan menembak yang digelar mulai 19 Maret 2015 itu menggunakan beberapa jenis senjata, yaitu pistol, senapan M4, senapan MP5, senapan SS-1, steyr, dan sniper.

Materi menembak yang diberikan oleh prajurit US Marsoc kepada prajurit Intai Amfibi Korps Marinir berupa teori di kelas dan praktik di lapangan tembak Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baluran.

Untuk menembak menggunakan senjata pistol, senapan M4, senapan MP5, senapan HK-416, senapan SS-1 dan styer, materi yang dilatihkan meliputi sikap dan posisi dalam menembak, cara pemegangan senjata yang benar, dan cara mengatasi senjata yang bermasalah.

Mayor Marinir Freddy Ardianzah sebagai disampaikan dalam keterangan Dinas Penerangan Korps Marinir menjelaskan bahwa selain itu juga dilatihkan menembak reaksi dan menembak dengan barikade.

"Tujuan latihan Lantern Iron 15-5524 ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta menjalin kerja sama dengan prajurit US Marsoc dalam bidang militer," katanya.

Menurut dia, untuk teori di kelas meliputi pertolongan pertama korban perang, patroli tempur, dan identifikasi, serta tindakan terhadap bahan peledak.

Sementara itu, untuk praktik di lapangan, materinya meliputi menembak sniper, operasi perang kota, patroli hutan rawa, latihan renang rintis, raid amfibi, pengintaian pantai lanjutan, serta bertahan hidup survival dan berganda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI